Labuan Bajo - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan, melakukan kunjungan kerja selama empat hari dari 26-29 Oktober 2021 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Saat berkunjung ke kantor Bupati Manggarai Barat, rombongan Pemkab Selayar yang dipimpin langsung Bupati Muh. Basli Ali diterima langsung oleh Wakil Bupati Yulianus Weng, di ruang rapat bupati, Rabu (27/10).
Wabup Mabar, saat menerima rombongan didampingi Sekda Fransiskus Sale Sodo, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Agustinus Rinus, Direktur Pemasaran Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Raisa Lestari Niloperbowo.
Dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa hal tentang bagaimana pemerintah Manggarai Barat melakukan pengelolaan dan pengembangan pariwisata hingga menjadi salah satu daerah tujuan wisata saat ini. Hal itu akan dilaksanakan di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Dalam pertemuan ini juga dibahas sejumlah hal mengenai pengembangan pariwisata di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan yang sementara digenjot dan menurut M Basli Ali, Bupati Kepulauan Selayar, dipilihnya Kabupaten Manggarai Barat NTT, sebagai lokus studi banding karena daerah ini disebut telah berhasil mengembangkan dunia pariwisatanya. Labuan Bajo saat ini telah berhasil menarik kunjungan wisatawan domestik dan Internasional. Pariwisata Labuan Bajo identik dengan Komodonya.
Dalam paparannya, Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng menjelaskan bagaimana Pemkab Mabar terus berbenah dalam pembangunan Pariwisata, termasuk menyampaikan sejumlah rencana event nasional dan internasional seperti pertemuan organisasi Polwan Sedunia (IAWP) di bulan November, Daerah pendukung pelaksanaan event GT 20 tahun 2022 dan Asian Summits 2023 dan hal-hal lain yang disebutnya sangat menarik kunjungan wisatawan ke daerah ini.
Wabup Weng juga menyebut bahwa perkembangan sektor Pariwisata di Manggarai Barat tak lepas dari dukungan pemerintah pusat, khususnya Presiden Jokowi.
Sementara itu, Bupati Kepulauan Selayar Muh. Basli Ali menyampaikan sejumlah hal mengenai potensi pariwisata di Kepulauan Selayar, diantaranya Taman Laut Nasional Takabonerate. Belum lagi tempat- tempat lainnya di wilayah Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan.
"Tujuan kunjungan ini adalah untuk saling kenal- mengenal antara Pemda Kepulauan Selayar dengan Pemda Manggarai Barat. Diharapkan ke depan dapat terjalin kerjasama yang baik untuk kemajuan daerah dan usaha bagi swasta dan masyarakat masing-masing," ucap Bupati Basli Ali.
Basli berharap agar potensi wisata bawah laut di Kepulauan Selayar dapat dikembangkan kedepannya sebagai salah satu objek yang diminati wisatawan.
"Kedatangan kami merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan cita-cita pembangunan sebagaimana yang tertuang dalam RPJM Kabupaten Kepulauan Selayar, bahwa sektor pariwisata dan perikanan yang menjadi lokomotif pembangunan daerah, mungkin sama dengan Kabupaten Manggarai Barat," ucapnya.
Ia menyadari bahwa dalam membangun daerah, sangat sulit dilakukan tanpa investasi badan usaha baik BUMN maupun swasta, termasuk kerjasama antar daerah sangat dibutuhkan.
"Sehingga kami berupaya merebut kebijakan pemerintah pusat yang bersifat Kebijakan Operasional, sebagai alat untuk menarik investasi ke daerah, seperti yang ada di Kabupaten Manggarai Barat ini yaitu Badan Otorita Pariwisata atau BOP Labuang Bajo. Karena hanya melalui cara ini kita dapat berakselerasi terhadap percepatan pembangunan di daerah," imbuhnya.
"Sebagai informasi bahwa di Kabupaten Kepulauan Selayar sementara dalam proses pengusulan Pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus bidang usaha pariwisata, dengan fokus pada pariwisata bahari yang didukung dengan wisata budaya, sejarah, serta agrowisata dan tracking sesuai potensi yang dimiliki daerah kami. Namun sampai sekarang belum disetujui oleh Dewan Nasional KEK," sambungnya.
Untuk itu dengan saran dan masukan dari berbagai pihak, bahwa lebih baik diupayakan pembentukan Badan Otorita. Karena Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki modal berupa Kebijakan Pemerintah pusat, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional.
Dimana di dalamnya telah ditetapkan untuk Kabupaten Kepulauan Selayar, memiliki dua KPPN (Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional) dan satu KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional).
Tetapi dua KPPN dan satu KSPN tersebut masih merupakan Kebijakan Perencanaan Wilayah Pembangunan Pariwisata, sedangkan yang kami butuhkan adalah kebijakan yang bersifat operasional seperti BPO.
Dengan adanya rencana seperti yang saya maksud tadi, maka saya sebagai pimpinan rombongan membawa Tim yang akan mencoba mendapatkan informasi dan cara, atau metode dalam mempersiapkan dan melaksanakan proses Pengusulan sampai dengan Pembentukan dan Pengelolaan BPO. Inilah tujuan utama kedatangan kami ke Labuang Bajo ini.
"Untuk itulah perlunya Tim yang kami bawa
melakukan konsultasi dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dan pihak Pengelola BOP Labuan Bajo, dalam rangka mempelajari proses Penyiapan Dokumen Pengusulan Pembentukan Badan Otorita di Kabupaten Kepulauan Selayar," ucap Basli Ali.
Basali Ali menjelaskan bahwa dalam rombongan ikut juga Pengurus BPPD (Badan Promosi Pariwisata Daerah) sebagai mitra Dinas Pariwisata dalam kegiatan promosi dan perencanaan pembangunan pariwisata yang akan ikut juga dalam menggali informasi, bagiamana cara memperoleh Kebijakan Pemerintah pusat untuk membentuk BOP di Kepulauan Selayar.
Begitu juga perangkat daerah Kepulauan Selayar kami bawa agar dapat memperoleh informasi mengenai peran Perangkat Daerah Manggarai Barat dalam membangun Pariwisata Daerah. Antara lain kami bawa Kepala Dinas Pariwisata, ini diharapkan sekembalinya nanti ke Selayar sudah mampu mengurusi Pembentukan BOP.
Ia berharap Bupati Mabar untuk merajut sebuah “SEGITIGA PEMBANGUNAN DAERAH” yaitu SELAYAR –MABAR– WAKATOBI” khususnya pariwisata bahari, karena masing-masing berada dalam “Segitiga Terumbu Karang Dunia” untuk menciptakan “Ekonomi Bahari” yang baru.
"Sesungguhnya Selayar dan Mabar sudah
lama menjalin kerjasama kecil-kecilan, yaitu pada pemanfaatan destinasi dengan penjualan Paket Wisata “Selayar–Pulau Komodo” dan Paket “Labuan Bajo–Takabonerate” oleh Operator dan Pemandu Wisata," jelasnya.
"Semoga kedepan Selayar dan Mabar, saling mencari, saling membutuhkan, dan saling merindukan," pungkas Bupati Basali Ali.