Labuan Bajo - Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (UI) dan PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII) menyelenggarakan program Edukasi Bergizi dari Bumi Kami di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Selasa (26/10). Kegiatan ini digelar dalam upaya mendukung program untuk menekan angka stunting
Program pengabdian masyarakat kemitraan Universitas Indonesiq dengan PT PII dan merupakan program multidisiplin antara Program Studi Humas, Program Pendidikan Vokasi dan juga Fakultas Kedokteran UI.
Program bertajuk Edukasi dan Kampanye Sosial “Bergizi dari Bumi Kami” bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat sasaran mengenai bahan pangan bergizi yang dapat dengan mudah diperoleh di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, serta cara pengolahan yang baik agar kandungan gizi terjaga.
Terdapat dua rangkaian kegiaatan yaitu Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan pemangku kepentingan kunci dari unsur pemerintah, puskesmas serta Kelompok Kerja Stunting NTT dan Program Workshop Memasak.
Kegiatan workshop meliputi 30 perwakilan kader posyandu dan orang tua dari balita stunting pada dua Desa dan dua kelurahan di Labuan Bajo yaitu Desa Gorontalo, Desa batu Cermin, kelurahan Labuan Bajo dan kelurahan Wae Kelambu yang diharapkan akan menjadi agent of change bagi masyarakat sekitarnya.
Kegiatan dilaksanakan secara hybrid yaitu luring dan daring melalui zoom serta youtube dan dibuka oleh Sekretaris Daerah Manggarai Barat (Sekda Mabar) Fransiskus Sale Sodo
Sekda Mabar Fransiskus Sodo, dalam arahannya mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik dan berterima kasih atas perhatian UI dan PT PII terhadap kasus stunting di Labuan Bajo.
“Masalah stunting merupakan masalah sosial cukup besar di NTT termasuk manggarai barat, kurang lebih 15.1% dari jumlah balita yang diukur. Pemda Mabar menargetkan angka stunting turun ke 10% pada tahun depan," imbuhnya.
Sekda Mabar yang biasa disapa Hans Sodo tersebut menegaskan bahwa kehadiran UI dan PII dalam program pengabdian bersama merupakan bagian yang utuh dari proses penekanan angka stunting tersebut karena langsung mengedukasi kader dan para orangtua balita.
"Penanganan stunting tidak dapat hanya dilakukan oleh satu pihak namun perlu kolaborasi antar berbagai pihak termasuk akademisi dan BUMN. Saya berharap kolaborasi ini menjadi kolaborasi yang kuat untuk mewujudkan Indonesia yang sehat dan menghasilkan generasi terbaik untuk masa depan daerah ini," tegas Hans Sodo.
Sementara itu, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat yang juga Dosen Program Studi Hubungan Masyarakat, Program Pendidikan Vokasi UI Pijar Suciati mengatakan, Bergizi dari Bumi Kami merupakan program yang mendukung upaya pemerintah Kabupaten Manggarai Barat untuk mengurangi angka stunting.
“Stunting menjadi isu prioritas di NTT. Hal ini mendorong UI dan PII berkolaborasi untuk melakukan kampanye sosial berupa edukasi dan membangun pengetahuan masyarakat tentang makanan bernilai gizi tinggi namun mudah dan murah untuk diperoleh.” kata Pijar.
Lebih lanjut, Pijar menjelaskan, edukasi dilakukan dalam bentuk workshop bagi orang tua dari anak yang mengalami stunting, juga ada materi edukasi berupa audio visual untuk 6 resep masakan bergizi serta kalender edukatif.
Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Muhammad Sutopo mengatakan Program ini sebagai bentuk kepedulian pada masyarakat di sekitar proyek infrastruktur.
Sutopo berharap bahwa melalui program CSR PT PII bersama UI dapat memberikan kontribusi yang signifikan mendukung program Pemerintah untuk penurunan angka stunting sebagai wujud langkah- langkah peningkatan kesehatan dan kualitas SDM Labuan Bajo dan NTT pada umumnya.
"Kami yakin bahwa dengan gizi yang cukup, akan muncul kader-kader anak bangsa di Labuan Bajo yang berprestasi dan kreatif sehingga mampu melalui pariwisata menjadi masyarakat yang sejahtera," tandas Sutopo.