Palembang - Pemerintah Kota Palembang membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT). CSIRT ini untuk mengatasi insiden serangan siber dan malware. Kota Palembang sendiri menjadi yang pertama di Pulau Sumatera yang memiliki CSIRT, setelah lima kota lainnya di Jawa.
Direktur Kemanan Siber dan Sandi Pemerintah BSSN RI Hasto Prastowo mengatakan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangat cepat perkembangan tersebut juga tidak terlepas dari berbagai ancaman dan inseden.
"Berdasarkan data yang kita terima serangan siber ini terus meningkat setiap tahun. Bahkan tercatat tahun ini ada sebanyak 800 juta serangan siber yang melanda di Indonesia menyerang pemerintahan," katanya usai launching CSIRT di Palembang, Kamis (21/10).
Menghadapi serangan yang berada di ruang siber tersebut, ujarnya, negara hadir melalui pembentukan Badan Siber dan Sandi Negara.
"Saat ini BSSN tengah membangun kekuatan siber, salah satunya dengan membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT) sebagai salah satu pelaksana keamanan siber di Indonesia. CSIRT merupakan organisasi atau tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau, dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Palembang Edison mengatakan dengan di-launching-nya Palembang CSIRT ini diharapkan dapat meningkatkan lagi sistem keamanan siber.
Pihaknya mengetahui benar ancaman siber sangat besar dan luar biasa, apalagi di zaman teknologi digital. Tapi kita harap ini bukan hanya dukungan dari pemerintah saja tapi juga dukungan dari masyarakat.
"Kasus serangan siber di Palembang cukup tinggi, kita perlu lagi meningkatkan sistem," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan, CSIRT di Palembang merupakan yang pertama di Sumatera. Sistem ini akan terintegrasi saat ada insiden akan saling memberikan informasi.
"Isu siber ini sudah sangat global, maka perlu kerjasama dengan BSSN, juga provinsi," pungkasnya.