Martapura – Rencana pembukaan wisata religi yang diwacanakan oleh Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar bersama dengan eksekutif beberapa waktu yang lalu masih dalam tahap pembahasan bagaimana teknisnya. Sementara ini Kabupaten Banjar naik menjadi level 3.
Saat dihubungi, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar Ahmad Sarwani mengatakan bahwa pihaknya hanya menyampaikan aspirasi dari masyarakat terkait dengan kondisi makam yang ada di Kabupaten Banjar yang menjadi tujuan para peziarah dan pelaku ekonomi.
“Kami melakukan rapat dengar pendapat dengan tim Satgas COVID-19 yang dihadiri oleh sekretaris Satgas COVID-19 Kabupaten Banjar Kepala BPBD Kabupaten Banjar Irwan Kumar dan Juru Bicara Satgas COVID-19 sekaligus kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Diauddin,” ungkap Sarwani, Selasa (19/10).
Sarwani menyampaikan bahwa tinggal dari Satgas COVID-19 yang menindak lanjuti kepada yayasan ataupun ahli waris maupun pihak pengelola makam bagaimana teknis untuk pembukaan makam tersebut atau bagaimana mekanismenya dari pemerintah daerah.
“Kita ada mendengar bahwa dari pihak yayasan maupun pihak lainnya yang mewakili yayasan maupun ahli waris siap dilibatkan dalam rapat untuk wacana pembukaan wisata religi dan bisa ikut membahas teknisnya bagaimana kalau dilakukan pembukaan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Diauddin menjelaskan, untuk pembukaan wisata religi maupun wisata non religi, masih dibahas bagaimana teknisnya. Tetapi apabila ada yang meminta izin untuk membuka tempat wisata maka akan dirapatkan dan dibahas.
“Tidak mungkin kita memberikan surat edaran terkait dengan pembukaan secara umum tempat wisata baik itu religi maupun alam di Kabupaten Banjar sementara belum ada edaran dari pusat dan jumlah vaksinasi kita masih sekitar 20 persen,” tuturnya.
Tetapi, menurut Diauddin, kalau wisata alam ada permintaan untuk membuka wisata, maka bisa dibahas bersama seperti apa teknisnya dan bagaimana nantinya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Badi’ah mengatakan, untuk membuka pariwisata di Kabupaten Banjar terutama wisata religi kemarin masih dalam wacana dan masih dalam pembahasan yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten Banjar bersama Satgas COVID-19.
“Terkait untuk wisata religi, kita masih menunggu dari tim Satgas COVID-19. Kalau infonya sudah ada wacana untuk pembukaan dan akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait, seperti kubah guru Sekumpul, harus ada izin dari pihak ahli waris,” tuturnya.
Adapun untuk wisata alam, saat ini kondisi Kabupaten Banjar sudah mulai melandai dari penyebaran COVID-19.
”Kami juga masih menunggu dibuka secara resmi, kami tentu sangat mendukung sekali pembukaan wisata di Kabupaten Banjar,” ungkap Badi’ah.
Ia menjelaskan bahwa penerapan protokol kesehatan di tempat wisata alam lebih mudah karena di ruang terbuka dan tempat wisata alam relatif luas lokasinya, apalagi wisata alam di pegunungan.