Kubu Raya - Bupati Kubu Raya Kalimantan Barat (Kalbar) Muda Mahendrawan didampingi Bunda PAUD Rosalina Muda dan Kepala Desa Teluk Kapuas Abdul Halim, serta Sekretaris Kecamatan Sungai Raya Herry Yanuar melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Qur’an 'Aisyah di Jalan Adisucipto KM 10 gang M. Yusuf, komplek Taman Mawar nomor F.17 Desa Teluk Kapuas Kecamatan Sungai Raya, Minggu (17/10) pagi.
Bupati Muda Mahendrawan mengajak semua pihak menggerakan agar mempunyai panggilan nurani untuk mengawal dan memperkuat mewujukan rumah-rumah qur’an di seluruh titik penjuru yang bisa menyelamatkan generasi dan Indonesia sehingga akan membahagian masyarakat.
“Tentunya Rumah Qur’an ‘Aisyah ini kita dukung dan kita dikawal guna mewujudkan Selamatkan Indonesia Dengan Al-Qur’an (SIDAQ) yang merupakan program yang sangat luar biasa dan harus kita tancapkan keyakinan bahwa semua itu akan mengejar sasaran yaitu semua rumah tangga bisa layak, tenang dan bahagia," kata Bupati Muda Mahendrawan usai meletakan batu pertama pembangunan Rumah Qur'an 'Aisyah.
Bupati menilai, kehadiran Rumah Qur’an ‘Aisyah ini akan memberikan kebaikkan bagi generasi dan tentunya ini sudah menjadi tanggung jawab semuanya. Dengan spiri Selamatkan Indonesia Dengan Al Qur’an itu akan menancapkan keyakianan dan mind progammingnya akan memberikan dampak supaya fikiran bawah sadarnya itu sudah sangat kokoh.
“Narasi itu sangat penting untuk bisa memberikan keyakinan penuh, seperti di zaman Rasulullah dulu yang mana Madinah sebelumnya tidak ketahui masa depannya. Tentunya dengan visi dan mind programming yang ada di Madinah Al-Munawarrah itu mampu merubah situasi yang luar biasa dari gelap gulita menjadi terang menderang seperti sekarang ini," ujar bupati.
Bupati menyampaikan, Pemerintah Kubu Raya akan terus berupaya perkuat napas gerakan perempuan, karena hal itu akan memberikan keyakinan dan mampu memperngaruhi kebahagiaan di setiap rumah tangga. Sebab, perempuan sangat lebih tahu kondisi yang terjadi pada anak-anaknya dan perempuan juga sangat rentan terhadap hal-hal yang terjadi kekerasan dalam rumah tangga.
"Untuk menghidari kerentanan itu, perempuannya harus berdaya, cerdas, progresif dan jangan hanya menjalankan tugas yang rutinitas saja, melainkan harus memiliki inisiatif-inisiatif yang baik agar bisa mengamankan dari segala kerentanan. Karena kita belajar dari empiris dan kerentanan itu terjadi ketika ada hal-hal yang tidak diharapkan sehingga akan berdampak pada generasinya," kata bupati.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pondok Qur’an ‘Aisyah, Hermawan mengatakan, Rumah Qur’an n’Aisyah ini sudah hampir berjalan tujuh bulan. Yang mana kegiatan rumah Qur’an ‘Aisyah ini di mulai sejak Ramadhan 1441 lalu yang di lakukan di surau sehingga pihaknya mendapatkan tanah waqaf beserta bangunannya dan dialihfungsikan di sini.
“Yang mana awal kegiatan dipagi harinya hanya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Alhamdulillah saat ini kita lebih fokuskan dengan pendidikan Al-Qur’an. Insya Allah untuk hari Senin sampai kamis ba’da (setelah) Dhuhur kami berikan pendidikan Al-Qur’an untuk anak-anak sekolah dasar, paginya untuk ibu-ibu, dan dari jam 08.00 WIB untuk anak-anak PAUD," kata Hermawan di sela kegiatan.
Dirinya menuturkan, di rumah qur’an ini kegiatannya sangat banyak dan ada kegiatan amal sosial, dalam kegiatan ini pihaknya memiliki binaan 20 anak yatim piatu dan kaum dhuafa. Dirinya bersyukur hampir setiap bulan para donatur menyalurkan bantuannya berkisar Rp4 juta - Rp7 juta setiap bulannya.
“Alhamdulillah, Rumah Qur’an ‘Aisyah ini kita baru mulai merintis dengan melakukan berbagai gerakan, untuk itu kami mohon dukungan dan partisipasi semua pihak untuk keberlangsungan pendidikan di Rumah Qur’an ini, karena Rumah Qur’an ini tidak hanya diperuntukan untuk di wilayah di sekitar komplek ini saja, namun kami juga mengundang Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) terdekat dan mengajak berkolaborasi. Jadi Rumah Qur’an ini bebas karena bukan hanya untuk santrinya ‘Aisyah saja, melainkan santri siapa saja boleh belajar disini, karena kita sudah mendaptakan dukungan dari Masjid dan Pondok Qur'an Ismu Yahya," tutupnya.