Banjarmasin - Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menghadiri Indo Smart City Forum & Expo (ISCFE) 2021 yang dilaksanakan Asosiasi Pemerintah Kota se-Indonesia (APEKSI) di The Rich Jogja Hotel, Jalan Magelang, Sleman, Yogyakarta, Rabu (13/10).
Kehadiran orang nomor satu di kota berjuluk Seribu Sungai dalam acara tersebut bukan tanpa sebab. Dalam organisasi APEKSI, Ibnu Sina menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan Sosial dan Perkotaan.
Sebelumnya pada Selasa (12/10), Ibnu Sina juga menghadiri penadatangan nota kesepahaman (MoU) antara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dengan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) tentang Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila di lingkungan pemerintah kota di seluruh Indonesia.
Kegiatan yang dihadiri Ketua Apeksi Nasional Bima Arya Sugiarto yang juga Wali Kota Bogor itu dilaksanakan di Rama Shinta Garden Prambanan Jalan Raya Solo - Yogyakarta, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Saat memberikan sambutan dalam kegiatan Indo Smart City Forum & Expo (ISCFE) yang dihadiri langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Bima Arya mengajak kepada seluruh undangan yang hadir dalam kegiatan tersebut untuk lebih mempopulerkan Pancasila.
Bima Arya menyebutkan kegiatan ini memiliki momentum yang tepat. Hal ini dikarenakan penyebaran COVID-19 di hampir seluruh wilayah Indonesia sudah mulai terkendali.
“Saya sering sampaikan hebatnya Indonesia itu. Kenapa COVID-19 sudah jauh melandai, pertama rantai birokrasi yang efektif dan kolaborasi itu yang tidak ada di Singapura, Thailand, bahkan mungkin di Australia, kami kepala daerah setiap pekan berkoordinasi turun sampai provinsi dan kota. Jadi kalau hari ini COVID-19 di Indonesia sudah melandai dan dipuji oleh forum internasional, ini adalah keberhasilan sinergi kolaborasi kita semua,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, momentum lain yang dinilai selaras dengan kegiatan tersebut, saat ini program smart city kota-kota di Indonesia memang sudah seharusnya dikonsultasikan. Terlebih, lanjut Bima, pengembangan kota cerdas ini sudah cukup lama dilaksanakan, sehingga begitu banyak indikator yang harus diselaraskan antar kota satu dengan lainnya.
“Jadi smart city ini ditopang oleh tiga dimensi utama, dengan smart city itu kerja birokrasi kita lebih efisiensi dan memudahkan dalam melayani warga. Kedua smart city untuk partisipasi mendorong warga untuk bisa berperan dalam menggerakkan roda perubahan dan pembangunan, dan yang ketiga smart city untuk transparansi. Jadi tidak ada korupsi, tidak ada hal-hal yang bertentangan dengan hukum,” katanya.
Sementara itu, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, dalam sambutannya berharap, seluruh anggota APEKSI perlu sesegera mungkin memanfaatkan program smart city, sehingga setiap kota akhirnya mampu mencapai tujuannya yaitu, mulai penggunaan energi rumah ramah lingkungan, hingga pengelolaan zat sisa atau bagian industri bisa dengan dikelola baik, sehingga seluruh lapisan masyarakat memiliki kesadaran.
Sebelum membuka kegiatan ISCFE secara resmi, Jenderal TNI purnawirawan ini berpesan agar seluruh kota-kota di Indonesia bisa bekerja secara terintegrasi, dan kepada seluruh lapisan masyarakat agar selalu menerapkan aturan protokol kesehatan.
“Saya berpesan agar kita semua bekerja secara terintegrasi untuk mencapai semuanya, dan saya ingin ingatkan, selalu menjaga protokol kesehatan dengan menerapkan 3M dan jangan lupa dan lengah, walaupun kasus kita mulai menurun, disiplin tetap harus kita tegakkan bersama,” pungkasnya.