Banjarmasin - Gelaran Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) ke-5 Tahun 2021 diharapkan menjadi momentum pemulihan ekonomi di Kota berjuluk Seribu Sungai yang turut terdampak pandemi COVID-19,
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, dalam keterangannya Senin (11/10), mengatakan, terdapat tiga tema aspek dalam kegiatan ini yaitu nature, sustainable dan empowerment.
"Maka dari itu, prinsip pembangunan berkelanjutan sesuai Sustainable Development Goals (SDGs) sudah menjadi prinsip dalam pembangunan di Kota Banjarmasin, sehingga 17 target pencapaian pembangunan berkelanjutan harus diaplikasikan dalam berbagai kegiatan yang ada di Banjarmasin," ujarnya.
Kemudian Ibnu Sina menjelaskan, sasirangan pewarna alam nature date itu penting untuk diangkat agar sasirangan menjadi berbeda dengan yang lain ketika ingin muncul dalam prinsip pemasaran, maka dari itu ada dua aspek, yang pertama terkait dengan diferensiasi berbeda dengan yang lain, yang kedua terkait dengan positioning.
"Nah dua aspek ini dalam strategi marketing dikenal sebagai sebuah upaya agar bisa dikenal berbeda dengan yang lain dan posisi kita harus nomor satu minimal di Benua kita sendiri," ujar Ibnu Sina.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat memulihkan ekonomi dengan melibatkan para UMKM di Kota Banjarmasin, sekaligus dalam kegiatan tersebut dilaunching aplikasi market online yakni Baiman Store.
"Nah, kami berharap ini menjadi sebuah awal pemulihan ekonomi Kota Banjarmasin dan kehadiran para pengerajin, pelaku UMKM dukungan semua pihak dunia perbankan kemudian launching Baiman Store kemudian juga ada berbagai macam kegiatan pameran, pekan raya Banjarmasin dan juga Banjarmasin trade Expo itu bagian dari upaya kita untuk memulihkan ekonomi Kota Banjarmasin," beber Ibnu Sina.
Lanjutnya, nature itu terkait dengan mengangkat wastra Nusantara asli Banua Banjar ke tingkat nasional yang ramah lingkungan kemudian keasliannya sangat original karena berbeda dengan kain-kain yang lain, kedua sustainablelity yaitu keberlanjutan bahwa kain sasirangan harus tetap menjadi sebuah warisan budaya yang terus-menerus bisa hidup.
:Kemudian yang ketiga empowerment bahwa setiap harga sasirangan itu ada jerih payah para pengrajin makanya setiap jelujur itu ada harganya," lanjutnya.
Ibnu Sina mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas semua dukungan yang telah diberikan upaya memulihkan perekonomian dimasa sekarang pandemi COVID-19 di Kota Banjarmasin yakni melalui pelaku UMKM yang didukung dari segala unsur.
"Upaya kita bersama-sama dengan dukungan semua pihak saya tidak bisa sebutkan satu persatu tapi skemanya adalah pentahelix, abcgm semua terlibat akademisi terlibat kemudian dunia usaha warga masyarakat komunitas kemudian Citizen warga Kota Pemerintah Kota dan juga media massa dan terakhir ya dukungan dari Bank Indonesia dan Bank Kalsel itu bagian dari tambahan satu lagi terkait dengan kolaborasi yaitu hexa helix finansial," pungkasnya.
Sebelumnya, turut digelar Pekan Raya Banjarmasin, Banjarmasin Trade Expo yang berlangsung di Atrium Duta Mall Banjarmasin. Menurut Ibnu Sina, kegiatan itu adalah upaya untuk memperkenalkan produk daerah, serta sarana promosi dimana Kota Banjarmasin merupakan kota perdagangan dan jasa yang menjadi pintu gerbang ekonomi Kalimantan.
"Oleh karena itu seiring dengan visi, misi Banjarmasin, Baiman Barasih wan Nyaman dan lebih Bermartabat, dengan 3 fokus diantara yang kedua adalah melahirkan wirausaha baru berbasis UMKM dan pelaku ekonomi kreatif untuk mengembalikan Banjarmasin sebagai Kota perdagangan dan jasa," paparnya.
Ibnu Sina menjelaskan, dalam rangkaian BSF 2021 itu untuk berkesempatan bagi para pengrajin menampilkan dan mempromosikan produk-produknya. Selain itu masih dalam upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19
Ibnu Sina secara resmi juga membuka kegiatan thriftday dan foodcourt yang bernama Sanak place bertempat di rumah sasirangan kreatif (RSK).
"Dan mudah-mudahan juga bisa menggeliat secara ekonomi, kami berharap pemulihan ekonomi ini menjadi salah satu upaya kita dengan melaksanakan promosi-promosi seperti ini," tutupnya.