Martapura - Rencana pembukaan kembali wisata religi di Kabupaten Banjar diwacanakan oleh Komisi IV DPRD dengan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama pihak eksekutif yang diwakili Ketua Dinas Kesehatan (Kadinkes) Banjar sekaligus Juru Bicara Satgas COVID-19 dr Diauddin, serta Kepala BPBD yang juga Sekretaris Satgas Irwan Kumar, Kamis (7/10).
Rapat Dengar Pendapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar Ahmad Sarwani juga dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar Diah Mihatri Bidaniar, serta anggota Komisi IV Gusti Abdurrahman, Muhammad Zaini dan Muhammad Iqbal.
Dalam rapat tersebut, DPRD dan Pemkab sepakat bahwa wisata religi ziarah makam di Kabupaten Banjar boleh dibuka untuk umum, termasuk Sekumpul dan Kalampayan, namun dengan beberapa persyaratan, di antaranya setelah mendapat izin dari pengelola atau ahli waris makam, serta menerapkan protokol kesehatan ketat.
Seperti misalnya Makam Abah Guru Sekumpul. Diungkapkan oleh dr Diauddin, bahwa pihak Sekumpul sangat ketat urusan protokol kesehatan. Sehingga harus ada kesepakatan terlebih dahulu dengan ahli waris.
“Selama ini di Sekumpul untuk mengikuti kegiatan rutin seperti malam Senin dan malam Jumat, harus ada memegang kartu keanggotaan jamaah. Sehingga benar-benar hanya orang tertentu saja yang boleh masuk,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Muhammad Iqbal saat rapat dengar pendapat memberikan saran untuk pembukaan makam khususnya makam Abah Guru Sekumpul, kita harus melakukan koordinasi dengan pihak Sekumpul atau ahli waris.
“Untuk makam Abah Guru Sekumpul, ada pengecualian dan kita sebagai pihak eksekutif dan legislatif yang harus datang kepada pihak Sekumpul. Karena pihak Sekumpul maupun ahli waris adalah istimewa, kita sebagai wakil rakyat harus selalu siap datang hadir,” ungkap Iqbal.
Sedangkan, Ketua Komisi IV DPRD Banjar Ahmad Sarwani setelah selesai rapat RDP menjelaskan, pihaknya tinggal menunggu Pemkab Banjar untuk memfasilitasi pertemuan dengan pihak ahli waris makam terkait rencana pembukaan wisata religi ziarah makam di Kabupaten Banjar.
“Karena leading sector -nya ada di Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar. Kami berharap pemerintah bisa memfasilitasinya. Busi dengan mengundang pihak ahli waris, atau pihak ahli waris yang mengundang. Kami siap hadir,” terang anggota dewan fraksi NasDem ini kepada wartawan.
Sarwani juga berharap, nantinya wisata religi ziarah makam dapat dibuka secara resmi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan dengan dibuka wisata religi perekonomian masyarakat akan meningkat.