Martapura - Pemerintah Kota Banjarbaru mulai membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas. Dalam pelaksanaan PTM tersebut, Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin meminta satuan pendidikan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka secara hati-hati.
“Kepentingan anak-anak didik kita utamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik dari penularan COVID-19 menjadi kewajiban. Kita mengingatkan, ditemukannya beberapa kasus positif COVID-19 pada peserta didik di sejumlah daerah harus menjadi pelajaran penting,” tegasnya, Kamis (7/10).
Dirinya berharap agar kasus serupa tidak terjadi di Kota Banjarbaru diharapkan pembelajaran tatap muka harus betul betul melaksanakan protokol kesehatan. Kegiatan dilaksanakan dengan aman tanpa penularan COVID-19.
Sementara Itu, Dandim 1006/ Banjar Letkol Inf Imam Muchtarom mendukung terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka di Banjarbaru. Saat ini kondisi penyebaran COVID-19 di kota Banjarbaru sudah mengalami penurunan.
Selaku Satuan Tugas COVID-19, Letkol Imam meminta sekolah rutin melakukan evaluasi setiap hari. Khususnya terkait penerapan protokol kesehatan seperti skrining kesehatan, pengaturan kapasitas dan jarak antarsiswa di sekolah.
“Jangan lupa sebelum pembelajaran tatap muka dimulai, sekolah sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka harus disterilkan dengan menggunakan disinfektan serta sediakan tempat cuci tangan,” tutur dandim
Dandim mengingatkan, sekecil apapun angka kasus yang ada, jika tidak ditindaklanjuti dengan baik melalui tracing maupun treatment yang tepat, maka akan memperluas penularan.
Tak hanya itu, ia juga menegaskan, sekolah wajib mewaspadai potensi penularan Covid-19 di rumah, di perjalanan maupun saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru Aswan memberikan gambaran terkait mekanisme pembelajaran tatap muka, tidak semuanya sekolah di Banjarbaru melakukan pembelajaran tatap muka.
“Beberapa sekolah saja menjadi rekomendasi kami, apa yang disampaikan Walikota juga saran Dandim akan dilaksanakan. Untuk memastikan siswa dan tenaga pengajar, secara disiplin mematuhi protokol kesehatan saat mengikuti kegiatan belajar mengajar, juga melakukan cek Kesehatan,” pungkasnya.