Batusangkar - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar menaruh perhatian besar terhadap lembaga adat, budaya dan keagamaan, dimana ini menjadi salah satu program unggulan (progul) yang telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.
“Progul itu adalah peningkatan biaya operasional KAN, LKAAM, Bundo Kanduang dan organisasi keagamaan, dimana saat ini Pemerintah Daerah bersama-sama berusaha mewujudkannya,” ungkap Bupati Eka Putra saat membuka Pelatihan Peningkatan Wawasan Adat Bagi Pengurus LKAAM Kabupaten, Ketua LKAAM Kecamatan dan Ketua KAN se Tanah Datar 2021, di Emersia Hotel Batusangkar, Senin (4/10).
Disebutkan Bupati Eka Putra, saat ini dampak dari perkembangan teknologi informasi dan globalisasi dirasakan menjadi salah satu penyebab penurunan pemahaman nilai-nilai kehidupan beragama, adat dan berbudaya, khususnya di Tanah Datar.
“Dampak itu terindikasi dengan memudarnya keimanan, ketaqwaan dan moral atau akhlak masyarakat sebagai ciri Sumber Daya Manusia yang berkualitas, yang berimplementasi terhadap maraknya terjadi perbuatan asusila, pelanggaran norma agama dan adat di masyarakat,” ujar Eka.
Adapun penurunan atau pergeseran nilai-nilai dalam masyarakat, tambah Eka Putra, secara internal ataupun eksternal disebabkan berbagai faktor, diantaranya dangkalnya penghayatan agama dan adat, kurangnya perhatian orang tua, hilangnya rasa malu, terbuka akses dari dan ke dunia luar dan lainnya.
“Langkah kebijakan atas permasalahan itu, Pemkab Tanah Datar menempatkan dalam visi daerah yaitu terwujudnya Kabupaten Tanah Datar Madani, yang Berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah,” ujar Eka.
Dan tindakan itu semua, tambah Eka, dilaksanakan dalam bentuk menjadikan Masjid sebagai pusat aktivitas keagamaan, menjadikan Kabupaten Tanah Datar sebagai Kabupaten Tahfizh, menambah jam pelajaran ekstra kurikuler muatan lokal pendidikan agama, adat dan budaya serta beberapa langkah peningkatan bidang adat budaya lainnya.
Di akhir penyampaiannya, Bupati Eka menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia dan narasumber serta peserta atas kesediaan memberikan materi dan kesungguhan dalam mengikuti kegiatan itu.
“Agar kegiatan ini bisa berdaya guna, tentunya kepada peserta memanfaatkan momentum ini untuk mengkaji, menganalisa, mendiskusikan, dan melahirkan solusi yang konkrit pemecahan masalah agama, adat dan budaya dalam masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kadis PMDPPKB Nofenril dalam laporannya menyampaikan, pelaksanaan kegiatan pelatihan untuk penguatan kelembagaan adat sehingga meningkat upaya pelestarian, meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai kehidupan beragama, adat dan budaya di tengah kehidupan masyarakat dengan hadirkan narasumber yang kompeten.
“Pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari dengan peserta kurang lebih 119 orang dari Pengurus LKAAM Tanah Datar, Ketua LKAAM Kecamatan dan Ketua KAN bertempat di Emersia Hotel dengan hadirkan nara sumber Ketua LKAAM Sumbar, Kepala Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tanah Datar, Kadis PMDPPKB dan Ketua LKAAM Tanah Datar,” pungkasnya.