Martapura - Direktur Rumah Swadaya pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) K.M Arsyad, Selasa (28/9), meninjau progres pekerjaan penataan kawasan Air Santri
Kawasan Air Santri adalah singkatan dari kawasan Aman Indah Ramah Santun Tertata Rapi. Kawasan itu berada di enam lingkungan Desa Murung Kenanga, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.
Ketua Lembaga Keswadayaan Masyarakat Al Ikhwan Desa Murung Kenanga Khairuddin bersama Pambakal Desa Murung Kenanga, Mahfudz menyambut kehadiran pejabat dari pemerintah pusat tersebut.
Khairuddin adalah penghubung pelaksana pekerjaan, Pemerintah Desa Murung Kenanga dan masyarakat yang terdampak pekerjaan kawasan Air Santri.
Mantan anggota DPRD Kabupaten Banjar itu mengaku dari evaluasi progres pekerjaan penataan kawasan Air Santri memang baru 12 persen.
"Itu karena pekerjaan pembuatan Ruang Terbuka Publik, dua dermaga dan siring belum terlaksana. Kalau tiang pancang siring dikerjakan, nilainya naik menjadi 70 persen," ujarnya.
Menurut Khairuddin, tiang pancang siring itu memerlukan waktu sekitar empat bulan pengerjaannya. Alat berat dan material tiang pancangnya sudah siap. Saat ini diparkir dulu di lapangan batubara di Desa Telok Selong," ujarnya.
Bahkan, Khairuddin optimistis selama empat bulan atau awal Januari 2022 sudah terbangun siring dan menara kiblat Air Santri. Siring itu panjangnya sekitar 450 meter, sekitar 70 persen itu adalah pekerjaan siring di penataan kawasan Air Santri," katanya.
Kawasan Air Santri merupakan oroyek strategis nasional yang dibiayai oleh Bank Dunia. Pekerjaan penataan kawasan Ai Santri itu berakhir pada Mei 2022 mendatang,
Di kawasan itu akan terbangun ruang terbuka publik, siring, dermaga, instalasi pengolahan air limbah, tempat pembuangan sementara dan galeri kitab kuning.