Kabupaten Cirebon - Pandemi COVID-19 membuat sejumlah sektor ikut terdampak. Akan tetapi bukan berarti hal itu menurunkan semangat dalam melakukan aktivitas. Transformasi digital menjadi solusi untuk tetap melakukan aktvitas meskipun harus dilakukan secara daring.
Hal tersebut disampaikan Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon Sugeng Darsono.
Menurutnya, meskipun pandemi COVID-19 bukan menjadi halangan untuk tidak mengerjakan sesuatu. Bahkan, dengan teknologi informasi yang kian maju, masyarakat bisa melakukannya secara online.
"Di masa pandemi ini justru transformasi digital sangat memberikan manfaat, karena aktivitas yang tadinya hanya melakukan tatap muka sekarang bisa dilaksanakan melalui vertual," kata Sugeng saat membuka acara Sosialisasi Pengelolaan E-Government di lingkup Pemerintah Kabupaten Cirebon di Hotel Apita Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon, Kamis (23/9).
Sugeng menjelaskan, dengan adanya transformasi digital, semua kegiatan bisa dilakukan secara daring. Bahkan, bisa mengurangi beban biaya yang dikeluarkan.
"Biasanya kita rapat kerja di Bandung, Jakarta secara langsung, sekarang bisa dilakukan dengan daring, ini bisa menghemat anggaran yang dikeluarkan oleh lembaga sehinga bisa efektif," katanya.
Selain itu, kata Sugeng, pertumbuhan ekonomi secara digital semakin berkembang di masa pandemi COVID-19. Sebab, semua kebutuhkan dilakukan secara Online.
"Usaha yang secara online merasa terbantu dengan adanya pandemi, karena mereka hanya diam di rumah butuh apa tinggal online, akan tetapi ada juga yang dirugikan misalnya mal hotel mereka sangat terdampak. Sehingga akibat pandemi COVID-19 angka pengangguran di Kabupaten Cirebon meningkatkan," ujarnya.
Ia mengatakan, dengan transformasi digital, kegiatan di masa pandemi COVID-19 bisa dilalui.
"Pendidikan bisa dilakukan secara daring, kuliah daring, wisuda juga daring, ini merupakan bentuk ikhtiar kita sebagai solusi dalam menghadapi Covid-19. Jangan sampai dengan adanya Covid-19 sebuah kegiatan berhenti total. Jadi dengan adanya transformasi digital, masyarakat Kabupaten Cirebon bisa terbantu," kata Sugeng.
Sugeng menjelaskan, pada tahun 2018 Kabupaten Cirebon sudah masuk 100 kota/kabupaten gerakan Smart City se-Indonesia.
Menurut Sugeng, dari data survei Asosiasi Pengusaha Jaringan Internet jumlah penduduk Indonesia sekarang mencapai 267 juta lebih, dan yang sudah melek internet sudah 212 juta.
"76 persen masyarakat Indonesia sudah melek internet. Untuk Jabar dari jumlah penduduk 50 juta lebih yang sudah melek internet mencapai 35 juta lebih, hampir 85 persen warga Jabar melek internet. Sedangkan desa di Jabar berjumlah 5.312 dan sudah 4.240 desa yang sudah terkoneksi internet. Sedangkan untuk Kabupaten Cirebon dengan jumlah 412 desa 12 kelurahan semuanya sudah terkoneksi jaringan internet," kata Sugeng.