Kediri - Selagi proses pendaftaran peserta Jadi Pengusaha Mandiri - Women Economic Empowerment (JAPRI-WEE) berjalan, para fasilitator JAPRI-WEE yang terdiri dari para wirausahawan binaan Pemerintah Kota Kediri mendapatkan pengarahan sebelum terjun kelapangan sebagai fasilitator peserta JAPRI-WEE 2021. Kegiatan tersebut dilaksanakan di ruang rapat Barenlitbang, Pemerintah Kota Kediri, Selasa, (21/9).
Sebagai informasi,program JAPRI-WEE ini berfokus pada pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kewirausahaan. Kegiatan JAPRI-WEE meliputi One Day Business Training (ODBT), mentoring business, seed funding, serta pelatihan gender kepada peserta laki-laki di lingkungan terdekat perempuan untuk lebih mendukung keberlanjutan usahanya.
Pemerintah Kota Kediri memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan yang digawangi oleh USAID ini. Hal tersebut disampaikan oleh Chevy Ning Suyudi, Kepala Barenlitbang Kota Kediri.
"Kami mendukung penuh segala bentuk upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia karena hal tersebut merupakan misi yang kami emban dalam RPJMD 2020-2024,” terangnya, Selasa (21/9).
Chevy menyebutkan bahwa hal ini merupakan suatu kehormatan dapat bekerjasama dengan USAID dan Mien R. Uno Foundation untuk mewujudkan misi terpuji ini bersama-sama. Lebih lanjut Mien R. Uno Foundation merupakan pihak pelaksana dari USAID yang dipercaya untuk menjalankan program JAPRI-WEE di Kota Kediri.
“Program seperti ini menjadi sangat relevan dan urgent di masa pandemi seperti sekarang, dimana salah satu fokus Pemerintah Kota Kediri adalah memulihkan kondisi ekonomi yang terdampak signifikan,” imbuhnya.
“Terlihat dari indikator meningkatnya angka pengangguran dan naiknya jumlah penduduk miskin di Kota Kediri. Kita harus segera recovery dan salah satunya dengan memfasilitasi warga kota untuk berwirausaha sehingga mampu mengembalikan produktifitas dan daya beli masyarakat,” terang Chevy.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun oleh Barenlitbang Kota Kediri jumlah Total Populasi Warga Kediri pada tahun 2020 adalah sebanyak 286.796 jiwa dan separuhnya, atau sekitar 50,13% adalah perempuan. “Kisaran usia yang masuk dalam target peserta pelatihan JAPRI WEE ini (perempuan usian 18-29 tahun) jumlahnya kurang lebih 22.000 orang, mereka ini masuk usia produktif dan sedang semangat-semangatnya mencari penghasilan,” pungkas Chevy.
Dalam kesempatan yang sama, Ali Akbar, project program officer Mien R. Uno foundation mengungkapkan pelatihan pada fasilitator ini berfokus pada dasar-dasar utama dalam berwirausaha. “Mereka nanti diharapkan dapat menyampaikan materi-materi yang ada di modul online dan video-video materi yang sudah disiapkan seputar tentang mulai bagaimana cara memunculkan ide usaha, mengelola usaha, termasuk bagaimana cara memasarkannya, sudah kita susun semua dalam materi pembelajaran yang nantinya disampaikan oleh para fasilitator,” ungkap Ali, Selasa, (21/9).
Ali sangat optimis dengan program JAPRI-WEE di Kota Kediri. Hal tersebut dikarenakan secara kondisi geografis dan demografis Kota Kediri sangat potensial dibidang perekonomian dan industri kreatif. “Kota Kediri ini kan termasuk kota yang maju di Jawa Timur, disamping itu saya optimis program ini dapat berjalan maksimal mengingat para fasilitator juga telah memiliki background sebagai wirausahawan yang sustain,” pungkasnya.