Bupati Kubu Raya Kembali Serap Masker Kain Buatan Warga Lokal

Kubu Raya - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menerima 4.000 lembar masker kain buatan kelompok penjahit mandiri Al Khairah, yang selanjutnya akan didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Bupati Muda mengatakan, saat ini Pemerintah Kabupaten Kubu Raya tidak hanya menampung masker produksi koperasi konveksi lokal, namun buatan para penjahit mandiri pun juga diserap.

"Jadi sekarang penjahit-penjahit mandiri juga kita akomodir. Dan kita sarankan desa-desa jika di tempatnya ada penjahit bisa segera membuat masker. Ada yang bisa jahit maka bikinlah," tuturnya seusai menerima penyerahan masker dari Ketua Kelompok Al Khairah Dewi Ade Anjani di Kantor Bupati Kubu Raya, Senin (14/4).

Muda menyebut penyebaran wabah COVID-19 atau virus corona telah menciptakan kepanikan di masyarakat, hal itu diperparah dengan terjadinya kelangkaan masker, sehingga menimbulkan kepanikan waga.

"Jadi jangan bikin kepanikan warga, hanya karena soal masker saja sudah bikin stres dan depresi.  Padahal (masker) bisa dibuat sendiri," ujarnya.

Muda menilai pelibatan koperasi konveksi dan para penjahit lokal untuk memproduksi masker menjadi salah satu gerakan menghindari kepanikan masyarakat.

"Ini adalah dengan masker yang kita sediakan melalui tangan-tangan terampil kita sendiri, baik oleh ibu-ibu, remaja putri, bahkan anak-anak yang membantu menyeterika masker," jelasnya.

"Jadi biar anak-anak belajar membantu baik menyetrika maupun merapikan. Nanti mendapat upah dari orang tuanya. Melatih wirausaha dan salah satu cara menghidupkan ekonomi. Jadi ada beberapa efek dalam sekali dayung," sebutnya.

Pada kesempatan itu, Muda juga mengingatkan untuk tidak mempertentangan masker kain dengan masker medis, terutama dari aspek higienitas.

Menurutnya, selain merupakan imbauan langsung Kementerian Kesehatan, penggunaan masker kain juga terbukti menjadi solusi pencegahan penyebaran COVID-19.

"Kepada semua pihak jangan terlalu memperdebatkan soal masker higienis atau tidak. Jangan sampai terlalu berlebihan. Kita memang tidak mungkin bisa sempurna dalam kondisi seperti ini. Ini kondisi abnormal. Justru harus mencari solusi yang cerdas dan inovatif," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Penjahit Al Khairah Dewi Ade Anjani bersyukur masker buatan kelompoknya dibeli pemerintah daerah.

Menurut dia, hal itu sangat membantu perekonomian para penjahit, sehingga untuk kebutuhan pangan sehari-hari dapat tertutupi.

"Setelah dapat pembinaan kursus menjahit dari pihak Desa Arang Limbung pada Desember lalu, Alhamdulillah sekarang kita bisa menjahit masker rumahan mandiri. Dapatlah hasilnya membantu membeli beras," ujarnya. 

Dewi mengungkapkan, masker yang diserahkan kelompoknya kepada Pemerintah Kabupaten Kubu Raya sebanyak 4.000 lembar.

"Alhamdulillah dapat orderan dari pemerintah daerah sehingga kami bisa nambah penghasilan. Sekitar dua pekan menghasilkan 4.000 masker," ujarnya.