Bolmong - Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) melalui Badan Perencanaan pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar Fokus Grup Diskusi (FGD) III (Laporan Akhir) Kajian Kesenian Tradisional Kabupaten Bolaang Mongondow, Senin (20/9).
Kegiatan ini merupakan rangkaian akhir dari kajian dimaksud dengan harapan dalam FGD ini akan banyak masukan, informasi maupun saran dari peserta FGD yang hadir guna kesempurnaan kajian ini. Adapun peserta yang diundang adalah OPD terkait, para camat dan yokoh/pemerhati budaya dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow.
Sebagai narasumber tokoh budayawan dan pemerhati budaya Chairun Mokoginta, serta dari Lembaga Kajian Warisan Budaya Bolaang Mongondow Raya (LKWBBM) Kabupaten Bolaang Mongondow
Asisten III Sekda Kabupaten Bolaang Mongpondow Ashari Sugeha, salam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap ide dan gagasan yang dilakukan Bappeda Kabupaten Bolaang Mongondow dalam rangka melakukan kajian serta revitalisasi kesenian tradisional yang kondisinya saat ini sudah semakin kurang diminati oleh masyarakat terutama generasi muda, bahkan banyak yang tidak mengetahiui asal usul kesenian tradisional yang ada di sekitarnya.
“Kuatnya arus globalisasi dan teknologi informasi yang terjadi sekarang ini menyebabkan terjadinya pergeseran nilai-nilai kebudayaan yang ada di masyarakat indonesia termasuk kebudayaan dan kesenian tradisional Bolaang Mongondow," ungkap Ashari.
Dalam Kesempatan ini, dirimya berpesan agar seluruh peserta untuk megikuti kegiatan ini sebaik-baiknya dan dapat berpartisipasi aktif guna kesempurnaan hasil kajian kesenian tradisional ini, sehingga rekomendasi-rekomendasi yang di hasilkan merupakan hasil dari diskusi panjang dari seluruh stakeholder yang terlibat langsung maupun tidak lansung dari rangkaian kegiatan ini.
"Diharapkan semua rekomendasi hasil kajian kesenian tradisional ini apabila dilaksanakan oleh masing-masing perangkat daerah dengan konsisten dan berkesinambungan akan mampu menjawab problematika kesenian tradisional Kabupaten Bolaang Mongondow," pungkasnya.
Dalam FGD III, seluruh peserta terlihat antusias untuk menyampaikan berbagai masukan dan saran yang disampaiakan kepada narasumber dan Bappeda untuk dimasukan dalam rekomendasi laporan akhir nanti.
Kepala Bappeda Taufik Maokoginta saat penutupan kegiatan ini menyampaikan beberapa hal penting dan harapannya semoga semua rekomendasi yang lahir dari FGD ini bisa direalisasikan dalam program kegiatan 2022.
"Karena pelestarian kesenian tradisional Kabupaten Bolaang Mongondow merupakan tanggungjawab pemerintah dan kita semua masyarakat yang lahir dan tinggal dalam rangka menjaga eksistensi dan jati diri masyarakat di bidang kebudayaan," pungkssnya.