Palembang - Dalam rangka mengoptimalkan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang akan segera memasuki masa akhir pembayaran pada 30 September mendatang, Badan Pengelolaan Pajak Daerah (BPPD) Kota Palembang mendatangi Wajib Pajak (WP) secara langsung atau jemput bola.
Kepala BPPD Kota Palembang Sulaiman Amin mengatakan, pihaknya melakukan jemput bola dengan menemui WP, agar mau bayar PBB. Sebab, jika tidak melakulan tindakan seperti ini maka sulit bagi WP untuk bayar.
"Ini kita keliling, dengan dibantu pihak kecamatan mendatangi WP PBB agar mau membayar pajak, kalau hanya berdiam mana mau bayar WP jadi kita jemput bola," terangnya, Jumat (17/9).
Ia menjelaskan, jika PBB ini mestinya sudah dibayarkan oleh WP, karena untuk Surat Pemberitahun Pajak Terutang (SPPT) nya sudah lebih dulu dibagikan, bahkan dipercepat untuk tahun ini.
"Sejak Maret lalu kita bagikan, ini September akhir merupakan batas akhir pembayaran untuk tahun 2021 ini. Lewat dari periode tersebut, maka akan kena sanksi sebesar 2 persen setiap bulannya," jelasnya.
Untuk itu, terkait dengan realisasi dirinya belum mau menjelaskan secara terbuka berapa yang sudah diterima BPPD sampai saat ini, terutama untuk item PBB.
"Prosesnya masih berlangung. Nanti saja tunggu selesai semua baru enak kita sampaikan, sekarang kita masih fokus penagihan," katanya.
Sebelumnya, berdasarkan data terakhir yang didapat untuk capaian PAD pemkot Palembang dari pajak masih di 30 persen. Dan untuk penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB) sebesar Rp74,4 miliar dari target Rp325 miliar atau 22, 92 persen.
Walikota Palembang, Harnojoyo mengatakan, jika PAD tahun ini secara realisasi mestinya lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Kalau melihat kondisi sekarang, lebih baiklah dari tahun 2020 kemarin," katanya.
Meksi begitu, karena kondisi PAD belum begitu maksimal. Dan APBD juga mengalami defisit, maka pemerintah kota (pemkot) Palembang juga melakukan revisi target PAD.
"Iya kita revisi, dan masih pembahasan di Dewan