Garut - Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM Teten Masduki mengadakan vaksinasi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, melalui kolaborasi dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) dengan target penerima vaksin sebanyak 3.500 orang.
Masing-masing di Kabupaten Kadungora sebanyak 1.000 orang dan Kabupaten Limbangan 2.500 orang.
“Vaksinasi merupakan kunci pemulihan ekonomi nasional dengan peserta vaksinasi diprioritaskan kepada pelaku UMKM dan masyarakat sekitar," kata Menkop Teten Masduki saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kecamatan Kadungora, Garut, Jabar, dalam keterangan pers, di Jakarta, Sabtu (11/9).
Dia menyatakan kegiatan ini menandakan akan segera melonggarkan pembatasan dan unit-unit usaha akan dibuka. Namun, ujar dia, COVID-19 harus tetap dikendalikan dengan masyarakat yang harus disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Pelaku UMKM disebutkan menjadi prioritas dalam program percepatan vaksinasi karena sektor UMKM merupakan penggerak ekonomi nasional dan paling terdampak wabah COVID-19.
Selain itu, kata dia, saatnya koperasi menampilkan fungsi sosial dengan menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat sekitar.
“Selain fungsi ekonomi, koperasi juga memiliki fungsi lain, yakni fungsi sosial dan pendidikan," ungkap Menkop.
Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum memaparkan sebanyak 80 persen masyarakat Jabar menjadi target vaksinasi hingga akhir Desember 2021.
“Kami optimis karena saat ini antusiasme masyarakat begitu tinggi," kata wagub.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menambahkan pihaknya bersinergi dengan sejumlah pihak dalam kegiatan vaksinasi, di antaranya Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Itqan (KSPPS BMT Itqan), KSPPS BMT Beringharjo, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Garut, dan Komando Daerah Militer (Kodam) Siliwangi.
"Sebelum di Garut, LPDB-KUMKM sudah melaksanakan vaksinasi massal di Kabupaten Bandung, Pangalengan (Jabar), Kabupaten Purbalingga (Jateng), dan Kabupaten Kulon Progo (DI Yogyakarta)," kata Supomo.