Garut – Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menggelar kegiatan Pertemuan Diseminasi Program Pendalaman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Untuk Percepatan Pencegahan Stunting di Kabupaten Garut, berlangsung sehari di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jum’at (10/9).
Pertemuan ini sekaligus menandai rampungnya pendalaman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku untuk Percepatan Pencegahan Stunting yang berlangsung hampir delapan bulan.
Senior Technical and Liaison Advisor ECED Tanoto Fondation Widodo Suhartoyo mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Garut yang telah bekerja sama dengan pihaknya dalam rangka pencegahan stunting.
“Yang pertama tentu saja terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kabupaten Garut, yang telah berhasil menyelesaikan strategi komunikasi pencegahan stunting berikut rencananya aksinya. Tetapi barangkali ini bukanlah akhir dari kegiatan, justru ini adalah awal dari kegiatan, awal dari program yang harus dilakukan, karena kalau sudah ada rencana aksi tentu saja adalah aksinya itu yang paling penting,” ucap Widodo.
Sementara itu, Wakil Bupati Helmi Budiman, usai menerima dokumen Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku untuk Percepatan Pencegahan Stunting di Kabupaten Garut, mengatakan, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) salah satunya bisa dipengaruhi oleh stunting. Maka, penurunan angka stunting merupakan suatu strategi yang harus dipersiapkan secara matang.
“Nah ternyata untuk penurunan stunting ini ada langkah-langkah strategis yang harus kita lakukan. Langkah-langkah strategis mulai daripada dukungan daripada visi misi atau komitmen kepala daerah, dan yang kedua adalah tentu ini yang kedua adalah bagaimana kita melakukan diseminasi perubahan perilaku (atau) strategi perubahan perilaku ini. Dan ini merupakan langkah kedua atau pilar kedua yang harus kita lakukan manakala keinginan kita ingin diraih,” kata Wabup.
Wabup menuturkan, terdapat perbedaan dalam riset kesehatan nasional dan data yang dimiliki pemerintah daerah terkait angka stunting di Kabupaten Garut. Di mana terdapat dalam riset kesehatan angka stunting di Kabupaten Garut adalah sebesar 27% sedangkan menurut data pemerintah yang didapatkan di lapangan hanya terdapat 6%.
“Ini tentu saya berharap makin lama perbedaannya makin sedikit, sehingga langkah-langkah kita juga tidak bias nanti di lapangan, fokus betul-betul, Kalau (kita) 6 persen kan by name by address kita ada, kalau riset acak kan kalau riset, nah oleh karena itu mudah-mudahan ke depan bisa perbedaan lebih kecil,” ucapnya.
Sedangkan, Lead Program Manager Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) RI Ling Mursalin menyambut baik terkait kegiatan yang dilaksanakan Tanoto Fondation dan Yayasan Cipta yang telah bekerja sama dengan beberapa kabupaten/kota terkait pencegahan stunting.
“Kami tahu bahwa Tanoto mendampingi sekitar 7 kabupaten/kota melakukan ini yang salah satunya adalah Kabupaten Garut,"katanya sembari mengingatkan bahwa stunting ini masih menjadi persoalan yang sangat besar. "Jadi 1 dari 3 anak mengalami stunting yang salah satunya disebabkan oleh perilaku yang tidak baik,” imbuhnya.
Menurut Iing, salah satu cara dalam penanganan pencegahan stunting adalah dengan kampanye perubahan perilaku.
“Perubahan perilaku menjadi satu hal yang harus kita lakukan baik itu terkait dengan pola makan, pola asuh maupun pola sanitasi. Oleh karena itu pula salah satu pilar utama dalam strategi nasional penanganan pencegahan stunting adalah kampanye perubahan perilaku,” tandasnya.