Garut – Bupati Garut Rudy Gunawan menyampaikan bahwa dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2022 mengalami defisit sekitar Rp600 miliar, terlebih karena adanya pengurangan sekitar Rp200 miliar akibat adanya efisiensi dari Dana Transfer Umum.
Bupati Rudy, ditemui baru-baru ini, menginstruksikan para pengguna anggaran (PA) dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk tetap berada di wilayah Kabupaten Garut, guna menyusun APBD 2022 yang seimbang antara pendapatan dan rencana pengeluaran.
“Saya mohon para PA dan KPA nanti sewaktu-waktu tidak boleh ke luar kota. Ke luar kota itu tidak boleh ke luar Nagreg, tidak boleh keluar daripada Garut, jadi harus ada di Garut. Kita akan melakukan langkah-langkah untuk bisa menyusun APBD 2022 yang seimbang, antara pendapatan dan rencana pengeluaran karena kita masih ada defisit Rp600 miliar,” lanjutnya.
Bahkan, bupati Garut mengatakan bahwa perjalanan dinas bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Garut akan dikurangi hingga 70 persen.
“Sekarang (perjalanan dinas) dikurangi, kita kan sudah diambil lagi. Kami mengurangi perjalanan dinas 70 persen, dikurangi tahun depan 70 persen, (jadi) tahun ini 70 persen, tahun depan ya 70 persen lagi kan sekarang katanya gak usah rapat itu (tatap muka), rapatnya rapat (via) Zoom,” pungkas Rudy.