Kediri - Sosoknya mungkin terdengar asing bagi masyarakat Kota Kediri. Namun, siapa sangka pria yang tinggal di gang sempit di RT 03/RW 01 Kelurahan Pakunden ini dikenal oleh masyarakat mancanegara berkat karya topeng karakternya. Ia adalah Maswanto, warga sekitar akrab menyapanya dengan sebutan 'Mbah Man'.
Bermula dari awal tahun 2018 lalu, ia memulai bisnis kerajinan topeng ganongan hasil karyanya sendiri. Hal ini mengingat Mbah Man aktif juga dalam melestarikan kesenian Jaranan di Kota Kediri. Dengan berbahan dasar kayu cangkring, tangan lincahnya berhasil melahirkan karya-karya yang apik dan menarik.
“Saya awal mula menekuni pembuatan topeng kayu karakter ini sejak tahun 2018, sebagai pelaku kesenian jaranan saya sangat tertarik dengan topeng karakter ganongan,” terang pria yang juga sebagai seorang seniman ini, Kamis (9/9).
Berawal dari hal tersebut, tidak disangka, buah dari keuletan dan ketlatenan, karya miliknya banyak diminati oleh para konsumennya.
“Saya belajarnya otodidak, karena saya suka dengan jaranan, dari situ saya mulai mengembangkan dan mencoba membuat topeng ganongan, tidak disangka ternyata mendapat respons yang positif,” imbuhnya.
Tidak segera berpuas diri dan tinggal di zona nyaman, pria ini mencoba peruntungan baru dengan membuat topeng karakter tidak hanya ganongan, melainkan juga karakter internasional. Rupa-rupa bentuknya pun beragam, seperti topeng karakter anoman, elf, zombie, leak, dan berbagai macam lainnya.
“Bahan dasarnya sama, dari sebongkah kayu cangkring yang dibentuk sedemikian rupa. Bedanya kalau dulu cuma ganongan, sekarang lebih beragam, dengan bentuk-bentuk yang lebih variatif sesuai permintaan dari konsumen, kalau sekarang dibilangnya kustom,” tandasnya.
"Untuk pernak perniknya seperti rambut dari topeng-topeng ini menggunakan rambut dari kuda dan sapi, kemudian untuk tanduknya ada beberapa yg menggunakan tanduk asli, ada yang kayu, sesuai permintaan," sambungnya.
Berbekal kemampuannya dalam mengoperasikan media sosial Facebook, Mbah Man juga berhasil memasarkan produknya hingga pasar mancanegara. Alhasil, sejumlah konsumen dari luar negeri seperti Singapura, Australia, Italia hingga Yunani terpikat dengan buah tangan dari pria ini.
"Bahkan yang orang Yunani itu sampai datang dan menginap di sini hanya untuk membeli sebuah topeng dan menyaksikan langsung proses pengerjaannya," ungkap Mbah Man.
Diceritakan oleh Mbah Man, omzetnya dalam satu bulan mencapai Rp10 jut. Ia menjual produknya tersebut dengan kisaran harga Ro500 ribu hingga Rp1,5 juta.
"Tergantung model, bahan baku dan kerumitan dari topeng karakter tersebut," tandasnya.
“Sabar, tlaten, tekun dan pantang menyerah adalah kombinasi skill yang harus kita miliki, karena setiap usaha yang kita lakukan, pasti akan membuah hasil di kemudian hari,” tutup mbah Man.
Mengetahui hal ini, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar sangat mendukung dan mengapresiasi kreativitas warganya tersebut. Mas Abu, sapaan akrabnya berharap kedepan akan semakin banyak bermunculan warga Kota Kediri yang bertalenta dan berkreativitas tinggi.