Palembang - Dinas Pendidikan (Disdik) melakukan patroli ke sekolah-sekolah untuk mengawasi pelaksanaan penerapan protokol kesehatan saat pembelajaran tatap muka terbatas di tingkat SD dan SMP.
Kepala Disdik Kota Palembang Ahmad Zulinto, Kamis (9/9), mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan PTM 100 persen untuk tingkat SMP pada 13 September mendatang.
"Untuk SMP ditargetkan 100 persen tatap muka untuk SMP negeri, sementara swasta masih kami berikan kesempatan untuk mengajukan, dan akan kita verifikasi, kalau memang sudah siap akan kita setujui. Jadi tidak serta merta kita setujui, kita tetap memperketat protokol kesehatan yang harus dipatuhi," tegasnya.
Zulinto menegaskan, untuk SMP PTM-nya diupayakan 100 persen. Sedangkan, untuk SD Negeri pada 13 September nanti ada penambahan lagi yakni tiga negeri dan dua swasta.
"Ada lima tambahan sekolah lagi yang memulai sekolah tatap muka, tapi kita lihat dulu kalau sekolah tersebut keberatan akan kita tawarkan kebijakan," katanya.
Pihaknya juga terus melakukan evaluasi bersama tim pengawas terhadap sekolah yang telah menerapkan PTM, apakah ditambah atau tidak.
"Alhamdulillah hasil evaluasi dan angket di lapangan pelaksanannya sudah berjalan baik, hanya saja kami sedang mengevaluasi mungkin ada metode baru secara teknis karena ada beberapa sekolah yang belum memperhatikan protokol kesehatan, seperti teknis antar jempus siswa yang masih ada kerumunan," bebernya.
Untuk itu, ujarnya, jarak sesi pertama dan kedua itu diberi jarak 1 jam, sehingga antara penjemputan dan pengantaran siswa itu sering terjadi kerumunan.
"Karena wali murid yang saking antusiasnya sebelum jam pulang anaknya sudah jemput, seperti di Muhammadiyah mobil menumpuk dan terjadi kerumunan. Nah ke depan Satgas sekolahnya perlu diberitahu. Sebetulnya anak itu menunggu di dalam, sehingga tidak ada pertemuan antara siswa pulang dan siswa yang baru datang," kata dia.
Seperti, lanjut dia, di SD Negeri 138 dimana orangtua siswa membawa papan nama anak yang akan dijemput. Ia mengapresiasi upaya sekolah yang mematuhi protokol kesehatan sehingga mengantisipasi kerumunan tersebut.
"kami sangat mengapresiasi sekolah tersebut, kami berharap ditiru oleh sekolah lainnya," imbuhnya.
Zulinto menegaskan, pihaknya terus patroli untuk mengawasi sekolah yang dianggap tidak sesuai aturan akan diberlakukan buka tutup.
"Kita bersama tIm Satgas COVID-19 terus mengawasi setiap hari sekolah, kalau memang tidak sesuai akan disanksi yakni ditutup lagi sekolahnya, jadi sistem buka tutup masih kita lakukan, demi terlaksananya PTM yang sesuai harapan kita," pungkasnya.