Garut – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menggelar Workshop "Strategi Kolaborasi Membangun Garut" yang dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Helmi Budiman, di Balroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Rabu (1/9).
Acara ini juga dihadiri para akademisi, dunia usaha, dan juga Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Wabup Helmy, dalam sambutan pembukaannya menyatakan, untuk membangun Kabupaten Garut tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja, namun perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak, dengan demikian semua langkah dan gerak juga harus terkoordinasi.
“Ini workshop kolaborasi membangun Garut, karena kita sangat membutuhkan kolaborasi ini dalam membangun Garut. Membangun Garut itu tidak bisa oleh satu orang, sekelompok orang, sekelompok masyarakat tapi oleh seluruh potensi-potensi yang ada harus bersatu, diawali dengan niat yang ikhlas, pemikiran sama, ya langkah-langkah dan geraknya juga (harus) terkoordinasi,” ujar wabup Garut saat diwawancarai seusai acara.
Ia berharap dengan acara ini nantinya mampu meningkatkan kolaborasi dari berbagai pihak, sehingga semuanya bergerak untuk membangun Garut menjadi lebih baik lagi.
“Harapan dari acara ini tadi ada peningkatan kolaborasi, kita makin merekatkan hubungan, saling mengisi, saling menolong bahu membahu, jangan saling membiarkan dan juga membangun empati, (dan) simpati terhadap kondisi yang kita hadapi sekarang sehingga semuanya bergerak untuk membangun Garut,” jelasnya.
Senada dengan wabup Garut, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Agus Ismail, yang hadir dan menjadi narasumber dalam workshop ini, mengatakan bahwa tujuan dari acara ini untuk menyelaraskan persepsi, visi, dan misi antara Pemerintah Daerah (Pemda) dengan stakeholder lain, termasuk dunia usaha, akademisi, dan BUMN/ BUMD.
Ia menuturkan upaya paling penting dari hasil kolaborasi ini adalah mensejahterakan masyarakat, khususnya guna mengurangi angka pengangguran dan juga angka kemiskinan yang ada di wilayah Kabupaten Garut.
“Tentu saja harapannya kemiskinan itu dapat didekati dengan berbagai variable (peserta workshop) tadi, bagaimana kita meningkatkan pendapatan masyarakat, perluasan kesempatan kerja, dan tentu saja peran-peran ini juga bisa dilakukan oleh dunia usaha, termasuk juga oleh dunia pendidikan, bagaimana kemudian pendidikan bisa berkontribusi dengan penyiapan sumber daya yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan daripada dunia usaha,” tuturnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Rektor Universitas Garut (Uniga), Abdusy Syakur Amin, sebagai salah satu peserta workshop perwakilan dari bidang akademisi, menyatakan, pihaknya menyambut baik acara yang digelar Pemkab Garut ini. Terlebih, menurutnya saat ini permasalahan yang dihadapi semakin rumit, kompleks, dan dinamis, sehingga tidak diperlukan kolaborasi dengan berbagai macam institusi.
"Ini juga di mana istilah coorperative collaboration government yang sekarang sedang tren bagaimana kita melakukan government (pemerintahan) yang kolaboratif, artinya melibatkan semua pihak yang terkait, karena ini kita sering juga mengenal istilah pentahelix, dimana ada akademisi, ada pelaku usaha, kemudian juga ada birokrat, ada masyarakat dan media massa, dan disini pada hari ini kita melihat adanya implementasi bukti konkret dari pelaksanaan,” papar Rektor Uniga.
Ia berharap dengan adanya kolaborasi dari berbagai pihak ini, mampu mewujudkan Garut yang bertaqwa, maju, dan sejahtera.
“Pada hari ini kita juga menyamakan persepsi apa yang dihadapi oleh Garut, tantangannya seperti apa dan juga mimpi ke depan seperti apa, sehingga nanti gerakan kita semua pihak akan seiring dan seirama. Harapannya yaitu Garut Bertakwa, Maju, dan Sejahtera,” pungkasnya.