Bolmong - Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow menyerahkan dana hibah kepada Universitas Dumoga Kotamobagu (UDK) digelar di lantai 2 Kantor Bupati Bolmong, Selasa (31/8).
Dana Hibah yang diserahkan sebesar Rp500 juta itu untuk menunjang kegiatan akademik, pengelolaan kampus dan operasional fakultas.
Penyerahan dana hibah turut disaksikan Sekretaris Daerah (Sekda) Tahlis Gallang, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Renti Mokoginta dan para civitas akademik UDK.
Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow mengatakan, ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Bolmong untuk peningkatan kualitas pendidikan anak-anak yang berada di Bolaang Mongondow Raya (BMR). Selain itu, ia juga mengajak kepada para kepala daerah se-BMR agar turut sama-sama membantu agar UDK bisa eksis.
Ia berharap agar para kepala daerah yang berada di BMR untuk bersama-sama bahu-membahu membangun dan menghidupkan UDK, karena sebentar nanti UDK akan berubah nama menjadi Universitas Bolaang Mongondow Raya (UBMR) dalam arti milik semua masyarakat BMR.
Bupati membeberkan, dirinya dan Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara, bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy telah membuat rencana agar UDK bisa kerjasama dengan Universitas Muhamadiah Malang.
Selain itu, bupati juga meminta kepada pihak Universitas Samratulangi (Unsrat) Manado untuk membantu UDK terkait penambahan tenaga pengajar.
“Para tenaga pengajar ini saya minta khusus kepada Rektor Unsrat agar dipinjam tugaskan dulu untuk pengembangan BMR. Artinya, SDM Bolmong yang mempuni yang ada diluar kita tarik dulu ke BMR untuk sementara. Mudah-mudahan UDK ini lebih besar dan para tenaga pengajar ini tidak perlu lagi balik kesana,” terangnya.
Selain itu, bupati juga juga meminta kepada seluruh Sangadi atau Kepala Desa (Kades) di Bolmong agar memberikan beasiswa untuk meneruskan jenjang pendidikan anak-anak kita di UDK.
“Minimal satu desa, dua anak yang diberikan beasiswa khusus untuk masuk UDK, karena kita saat ini fokus untuk pengembangan SDM, kalau Universitas lain jangan dulu, UDK prioritas karena berada di tanah BMR,” jelas bupati.
Sementara itu, Rektor UDK Agus Supandi Soegoto, kepada sejumlah awak media mengatakan, civitas akademika UDK merasa gembira karena ini merupakan salahsatu bentuk bantuan atau intervensi langsung dari Pemkab Bolmong untuk pengembangan SDM di BMR dan ini sejalan dengan program pemeribtah pusat.
“Untuk mengembangkan perguruan tinggi yang unggul memang butuh sinergi kerjasama dengan Pemda. Ibu Yasti memang sangat gigih membantu kita dan ini merupakan perhatian langsung yang diberikan kepada kita, tentunya kesempatan ini tidak kami sia-siakan, tapi kami gunakan untuk meningkatkan agar UDK menjdi perguruan tinggi yang setara dengan perguruan tinggi yang lain yang ada di Indonesia,” ucap Agus.
Ia mengatakan, UDK saat ini sudah terakreditasi Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT). BAN-PT sendiri adalah lembaga resmi akreditasi yang memperoleh wewenang dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan tinggi.
“UDK saat ini sudah terakreditasi BAN-PT, dan tidak semua perguruan tinggi bisa. Saat ini ada surat dari Dirjen Dikti ada sekitar kurang lebih 255 perguruan tinggi yang tidak lolos program studi,” kata Soegoto.
Lewat tangan dingin pimpinan daerah dalam hal ini Bupati , ia berharap nanti kedepan seluruh pimpinan daerah di BMR akan bantu UDK.
“Kenapa UBMR, agar supaya bisa mewakili 5 Kabupaten/Kota yang ada di BMR, dengan begitu rasa memiliki dari semua wilayah akan sangat tinggi, selain kepentingan untuk generasi berikut, nama ini juga sudah didorong oleh Pemkot Kotamobagu dan Pemkab Bolmong,” jelasnya.
Pihaknya juga menargetkan untuk menerima mahasiswa asing, ini merupakan salah satu kriteria penilaian universitas yakni harus memiliki mahasiswa asing.
“Kami sudah mendapat dorongan dari Bupati, mudah-mudahan untuk percepatan SDM di daerah, Desa-desa bisa mengirimkan calon-calon mahasiswanya kepada kami, karena mau tidak mau PBMR saat ini tengah bergulir, kalau kita tidak cepat mempersiapkan SDM-nya maka kita akan tertinggal, apalagi saat ini BMR tengah dilirik perusahaan-perusahaan besar dunia, sayang kalau kita jadi penonton di negeri sendiri,” ungkapnyanya.
UDK sendiri sudah melakukan perubahan, diantaranya penambahan program studi, ada 3 program studi yang sudah diajukan yakni perikanan, ilmu kelautan dan teknik lingkungan.
“Nanti kedepan ditambah lagi ilmu hukum, kedokteran dan keperawatan. Mudah-mudahan rencana ini cepat terealisasi, hanya memang ada satu persyaratan yakni kita harus memiliki kampus yang representatif, makannya kami bersyukur perhatian pemerintah ini sangat kuat kepada kita, mudah-mudahan kita seiring selangkah,” tutupnya