Wanukaka - Bupati Sumba Barat Yohanis Dade didampingi Kepala Dinas PUPR Fredy Gah meninjau langsung proyek peningkatan jalan dan saluran air di Kecamatan Loli dan Wanukaka, Senin (30/8).
Orang nomor satu di Sumba Barat ini melihat langsung kualitas pengerjaan yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan memperhatikannya secara detail kekuatan struktur campurannya. Ia bahkan mengambil palu dan menumbuk beton untuk memeriksa kualitasnya. Hasilnya, bupati kecewa karena menurutnya campuran semen dan pasirnya tidak proporsional.
Ketika ditanyakan kepada kepala tukang dan pengerja di tempat tersebut, sangat disayangkan mereka menggunakan campuran 1:12 yang sebelumnya mereka tidak mengatakan dengan sebenarnya. Sehingga jika ada air atau tekanan pasti rusak.
"Kalau campurannya seperti itu, beton yang dihasilkan tidak tahan lama dan gampang hancur saat ada air atau tekanan. Ini belum apa-apa saja sudah hancur,” ucap Bupati Yohanis kepada salah satu pekerja
Bupati juga melihat bahwa pengerjaan bagian dasar pasangan batunya hanya diletakkan saja diatas tanah tanpa diberi campuran semen.
"Tolong perhatikan pekerjaan ini, karena kalau asal kerja, masyarakat yang rugi. Ini sama saja merugikan daerah ini, ini yang dipakai anggaran negara dengan uang rakyat ini, kualitas harus baik, kualitas harus diperhatikan,” tutur Bupati Yohanis.
Bupati menegaskan kepada pelaksana agar segera mengganti bahan sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan serta memperbaiki pekerjaan yang kurang bagus dengan segera sehingga dapat menjamin kualitas pengerjaan sebuah proyek pemerintah.
Bupati juga menegaskan akan terus melakukan sidak ke sejumlah proyek infrastruktur di Sumba Barat. Karena hal ini sudah menjadi komitmen dirinya.
Sementara itu, Kepala DPUPR Fredy Gah mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti temuan itu dan terus melakukan pengawasan temuan tersebut serta memanggil pihak kontraktor yang mengerjakan proyek itu. Peringatan akan diberikan agar kontraktor mengerjakan proyek dengan material sesuai spek dan memastikan kualitas pengerjaan agar tidak asal-asalan.