Takengon – Kampung/Desa Blang Kolak I, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah yang sebelumnya sudah dinyatakan masuk 10 Besar Apresiasi Keterbukaan Informasi Desa Tingkat Nasional Tahun 2021, hari ini (30/8) mendapatkan kunjungan lapangan (visitasi) dari Tim Penilai Pusat.
Tim yang terdiri dari M. Syahnan, Ketua Bidang Regulasi dan Kebijakan Publik Komisi Informasi (KI) Pusat Azkar Wicaksana, Kasubdin Perdagangan Desa Direktorat Pengembangan Usaha Ekonomi Desa Kemendes PDTT Daniel Tonu, Ketua Komisi Informasi NTT Arman Fauzi, Ketua Komisi Informasi Aceh serta Ipan ZE dan Fitri Wulandari dari Badan Akselerasi Komunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo ini melaksanakan penilaian langsung ke desa ini untuk mendengar secara langsung presentasi dari Reje/Kepala Desa dan melihat langsung kelengkapan dokumen informasi publik yang sudah dimiliki oleh desa ini.
Sebelum melakukan visitasi, tim yang didampingi oleh Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Aceh Tengah, Khairuddin Yoes dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Latif Rusdi ini terlebih dahulu diterima oleh Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar di Pendopo.
Setelah beramah tamah sejenak sambil menikmati kopi arabika Gayo, Tim penilai bersama Bupati dan rombongan kemudian menuju Kantor Reje/Kepala Desa Blang Kolak I yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari pendopo.
Di halaman kantor desa, Tim penilai disambut dengan suguhan tari Munalo (tari penyambutan tamu khas etnis Gayo) yang dibawakan oleh beberapa orang pelajar yang tinggal di desa tersebut. Selanjutnya rombongan di pesejuk/ditepung tawar dan dipakaikan Upuh Ulen-Ulen (kain kebesaran dengan ukiran bordir khas kerawang Gayo).
Sebelum memasuki kegiatan penilaian, digelar acara seremonial berupa sambutan dari Bupati Aceh Tengah dan Ketua Tim Penilai yang diawali dengan pertunjukan kesenian khas Gayo berupa Seni Didong yang dipergakanan oleh anak-anak sanggar seni yang ada di desa ini. Biasanya seni syair yang diiringi dengan tepukan bantal kecil ini disajikan dalam bahasa Gayo, namun karena tim peniali berasal dari luar Gayo, maka syair didong ini dlantunkan dengan bahasa Indonesia supaya dipahami oleh para tamu tersebut.
Dalam sambutannya, Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar menyampaikan apresiasi kepada Reje Blang Kolak I beserta aparatur desanya yang begitu gigih mempersiapkan seluruh perangkat dan dokumen yang diperlukan untuk menghadapi penilaian ini. Meski merupakan desa pertama di Aceh yang menerapkan keterbukaan informasi publik, namun dengan dukungan banyak pihak, desa ini sudah mampu menunjukkan sebagai desa yang memiliki keterbukaan informasi yang sangat baik.
“Terus terang saya merasa salut dengan Reje Blang Kolak I ini, meski awalnya banyak menghadapi kendala dan keterbatasan dalam menyiapkan sumberdaya manusia maupun sarana prasarana pendukungnya, namun dalam waktu yang relatif singkat, kendala tersebut bisa diatasi, sehingga desa ini siap menjadi desa desa dengan keterbukaan informasi publik,” ungkapnya, Senin.
Shabela sangat berharap Kampung Blang Kolak I ini mampu menembus tiga besar nasional dalam ajang Apresiasi Keterbukaan Informasi Desa 2021.
“Saya mohon kepada tim penilai dapat melihat kesungguhan kepala desa bersama aparatur dan seluruh masyarakat Desa Blang Kolak I dalam mewujudkan desa dengan keterbukaan informasi publik ini, bisa menjadi pertimbangan untuk penilaian di tingkat nasional ini. Kami sangat berharap minimal desa ini bisa masuk tiga besar,” tutup bupati.
Sementara itu, Ketua tim penilai M. Syahnan mengatakan bahwa penilaian yang dilakukan oleh timnya bersifat objektif dan profesional, kondisi riil pada saat penilaian inilah yang akan menjadi pertimbangan tim dalam penentuan pemenang dalam ajang apresiasi tingkat nasional ini.
“Kami sangat menghargai antusias Bapak Bupati beserta jajarannya, harapan kita juga sama, namun perlu kami sampaikan bahwa kami bekerja secara profesional dan mengedepankan objektivitas, presentasi dari Pak Reje dan visualisasi dari seluruh komponen pendukung penilaian inilah yang nantinya akan menjadi bahan pertimbangan kami dalam penilaian, insya Allah harapan Pak Bupati akan terwujud,” ujar Syahnan.