Kubu Raya - Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Non-Formal (PNF), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Asmil Ratna mengatakan, sebanyak 31 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) belum terdata dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Dinas Pendidikan setempat.
"Untuk itu, hari ini kita mengundang mereka untuk mendapatkan informasi terbaru terkait program PAUD dari LK Kementerian. Pendataan ini jelas sangat penting, terkait dengan program yang akan kita lakukan pada PAUD di Kubu Raya," kata Asmil Ratna usai menghadiri Strategi Kepong Bakol Bunda PAUD Kubu Raya dalam mewujudkan PAUD Holistik Integritif dan sosialisai program PAUD LK Kemendikbudristek di Hotel Dangau Kubu Raya di Hotel Dangau Kubu Raya, Kamis (26/8).
Dia menjelaskan, pertemuan hari ini juga ditujukan untuk memberikan informasi terkait stimulan yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan kepada desa-desa yang belum terdata dan tercatat secara administrasi kelembagaan PAUD-nya.
31 Desa ini secara faktual sebenarnya sudah memiliki PAUD, namun karena mereka berada di daerah terluar dan terpencil, sehingga data mereka belum masuk dalam Dapodik dan administrasinya belum terpenuhi.
"Untuk jumlah PAUD yang ada terdaftar dalam Dapodik di Kubu Raya sebanyak 274 PAUD, sehingga diharapkan melalui kegiatan ini setiap desa yang belum terdata PAUD-nya bisa segera masuk dalam Dapodik," tuturnya.
Di tempat yang sama, Bunda PAUD Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, Rosalina Muda Mahendrawan mengatakan, pihaknya mendorong agar pemerintah desa-desa tersebut bisa segera membentuk mengurus kelembagaan pendidikan bagi anak usia dini tersebut.
"Jika sudah terdata, tentu pemda bisa memberikan batuan untuk PAUD tersebut termasuk pemberian intensif bagi tenaga pengajar di PAUD seperti yang sudah diberikan selama ini," katanya.
Rosalina berharap, Bunda PAUD yang ada di tingkat kecamatan dan desa bisa bergerak aktif dalam melakukan pembinaan dan pendampingan bagi PAUD yang ada di desanya, agar program PAUD yang ada bisa berjalan dengan baik.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengaharapkan keberadaan Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD dapat mendorong PAUD yang berkualitas.
Hal itu disebutkan dia, bisa dengan cara melalui sinergi bersama instansi lainnya dalam menyediakan PAUD yang berkualitas.
"Sehingga memiliki kesiapan mental pendidikan di awal masa pertumbuhan anak sangat penting. Banyak yang mengatakan ini adalah masa golden age," kata Muda Mahendrawan.
Ia menerangkan, sejak lahir sampai usia enam tahun anak memerlukan pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohaninya.
Muda juga menilai, semua pihak punya kepedulian yang besar terhadap pendidikan usia dini. Yakni sama-sama ingin membantu pertumbuhan dan perkembangan anak agar memiliki kesiapan mental memasuki pendidikan tingkat lanjut. "Keberadaan PAUD diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di Kabupaten Kubu Raya," harapnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya, Muhammad Ayub mengatakan pihaknya mengharapkan agar pemerintah desa di Kubu Raya bisa bekerjasama dengan banyak pihak untuk mendorong PAUD yang berkualitas.
"Bisa dengan cara melalui sinergi bersama instansi lainnya dalam menyediakan PAUD yang berkualitas. Semua pihak punya kepedulian yang besar terhadap pendidikan usia dini. Yakni sama-sama ingin membantu pertumbuhan dan perkembangan anak agar memiliki kesiapan mental memasuki pendidikan tingkat lanjut," kata Ayub.