Kediri - Sejak salah satu warganya dinyatakan positif COVID-19 dari 15 Agustus 2021, warga di Jalan Raung Gang 5, Kelurahan Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur terpaksa melakukan pembatasan atau mikro 'lockdown'.
Sebelum melakukan mikro lockdown, warga kawasan tersebut telah di testing serta tracing dan ditemukan 11 orang dari 6 KK yang terkonfirmasi positif.
Kepala Kelurahan Lirboyo Nanang Wahyono, Senin (23/8), mengatakan warga yang terkonfimasi positif COVID-19 telah genap melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
"Meskipun mikro lockdown baru kita lakukan dari 15 Agustus, tapi setelah dilakukan testing dan tracking pada 10 Agustus lalu, warga yang positif langsung melakukan isolasi mandiri," terangnya.
Nanang menuturkan, mundurnya waktu mikro lockdown dikarenakan adanya perbedaan pendapat dari sebagian warga.
"Mikro lockdown kita lakukan setelah adanya kesepakatan bersama. Awalnya ada beberapa warga yang tidak setuju dengan adanya mikro lockdown karena merasa dibatasi dalam beraktivitas. Tapi setelah melakukan pendekatan dan dijelaskan oleh Satgas PPKM Mikro, tiga pilar serta puskesmas bahwa penutupan ini untuk kepentingan dan keselamatan bersama, warga mau mengerti dan akhirnya baru dilakukan mikro lockdown pada 15 Agustus," jelasnya.
"Mikro lockdown memang baru berjalan 9 hari, tapi warga kami yang positif COVID-19 sudah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Karena sudah sesuai aturan, maka hari ini mikro lockdown sudah kita buka," imbuhnya.
Dari hasil pemantauan kesehatan sehari sebelum mikro lockdown dibuka, Nanang menjelaskan bahwa kondisi warganya yang melakukan isolasi mandiri telah normal.
"Saat dicek saturasi oksigen sudah normal semua, gejala-gejala yang lain juga sudah tidak ada. Alhamdulillah semuanya sudah kembali sehat dan normal," tuturnya.
Dijelaskan juga oleh Nanang, selama berlangsunya mikro lockdown banyak bantuan yang telah diterima oleh warganya.
"Alhamdulillah banyak yang peduli dengan warga disini. Banyak bantuan yang diterima, baik bantuan untuk warga yang melakukan isolasi mandiri ataupun warga terdampak," ujarnya.
Lebih lanjut Nanang menyampaikan harapannya agar masyarakat lebih menjaga protokol kesehatan dan dapat menjadikan musibah ini sebagai pengalaman yang berharga.
"Melakukan mikro lockdown memang tidak mudah. Pro kontra kita jumpai sebelum diputuskannya mikro lockdown ini. Terima kasih kepada warga di Jalan Raung Gang 5 yang sudah mau bekerja sama selama mikro lockdown berlangsung. Jangan pernah sepelekan protokol kesehatan dan aturan pemerintah agar kita semua bisa terhindar dari virus COVID-19," pesannya