Rohul – Bupati Rokan Hulu (Rohul) Sukiman mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bergerak Bersama untuk Percepatan Penurunan Stunting bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan sejumlah menteri terkait yang digelar secara virtual di Ruang Rapat Rumah Dinas Bupati, Senin (23/8).
Turut mendampingi Ketua TP PKK Rohul Peni Herawati Sukiman, Kadis Kominfo Yusmar, Kadis DPMPD Margono, Kadinsos P3A Sri Mulyati dan OPD terkait.
Dalam arahannya saat membuka Rakornas, wapres meminta agar pemerintah daerah dapat memetakan kembali semua program, kegiatan dan anggaran yang terkait percepatan penurunan stunting diwilayahnya. Ia menilai, pemetaan itu penting untuk mengetahui sejauh mana progres program percepatan penurunan stunting di tiap wilayah.
"Program apa saja yang masih berjalan, program apa saja yang cakupannya belum merata, dan program apa saja yang terhenti selama masa pandemi," ujar wapres
Wapres menekankan, dari pemetaan itu, Pemda bisa menyusun rencana kegiatan stunting selanjutnya dengan mengoptimalkan berbagai sumber pendanaan. Sehingga seluruh layanan yang dibutuhkan dapat diterima kelompok sasaran.
Wapres mengingatkan upaya penanganan stunting secara garis besar dilakukan melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif yang difokuskan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan.
Intervensi gizi spesifik adalah intervensi yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan, sementara intervensi gizi sensitif adalah intervensi pendukung seperti penyediaan air bersih dan sanitasi.
"Untuk mewujudkannya diperlukan upaya keras dari kita semua. Setiap lembaga yang terlibat diminta untuk menghilangkan ego sektoral, karena konvergensi membutuhkan kerja kolaborasi antar berbagai pihak," katanya.
Ia mengaku cacapaian penurunan angka stunting sebelum pandemi sudah baik selama tujuh tahun terakhir. Ia mengungkap, pemerintah bersama pihak terkait selama tujuh tahun terakhir telah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 37,2 persen pada tahun 2013 menjadi 27,7 persen pada tahun 2019. Wapres mengatakan, upaya penurunan stunting ini harus terus dipertahankan demi untuk mencapai target 14 persen pada akhir tahun 2024
Usai mengikuti Rakornas, Bupati Rokan Hulu Sukiman mengatakan Pemkab Rohul komitmen dan telah melaksanakan program pemerintah upaya percepatan penurunan stunting dengan melibatkan OPD terkait.
Dari beberapa program yang telah dilakukan, lanjut Sukiman, grafik angka prevalensi di Rohul menurun. Sejak tahun 2018 angka prevalensi stunting di Rohul 27.30 %, tahun 2019 turun menjadi 24.37 %. Bahkan hingga tahun 2020 angka prevalensi stunting turun 6 digit menjadi 18.7 %.
“Kita bersyukur berkat kerja keras kita semua angka prevalensi stunting di Rohul turun. Kita berharap angka Prevalensi stunting turun hingga 14 persen pada tahun 2024 sesuai dengan Program dan target Pemerintah,” harap Sukiman.
Untuk mewujudkan target itu, mantan Dandim Inhil ini meminta OPD terkait melaksanakan Tupoksi untuk percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Rokan Hulu sesuai dengan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
“Saya minta OPD terkait melaksanakan Tupoksi bagaimana percepatan untuk penurunan stunting, jalin kordinasi dengan OPD, agar bisa dianggarkan untuk penanganan Stunting pada APBD Rohul 2022. Dinas Dalduk dan KB sebagai koordinator saya berharap tindak lanjuti Perpres 72 Tahun 2021 dapat dilaksanakan dengan baik dalam rangka menurun stunting,” harapnya.