Batusangkar - Bupati Tanah Datar, Sumatera Barat, Eka Putra meluncurkan program Satu Rumah Satu Hafidz, di gedung Indo Jolito Batusangkar Kamis (19/8) malam.
Bupati Eka Putra, dalam sambutannya mengatakan program Satu Rumah, Satu Hafidz/Hafidzah di-launching bertepatan 10 Muharram atau Hari Assyura ini bertujuan untuk mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
"Dengan keberkahan, penduduk suatu negeri akan hidup dengan aman, tentram, makmur, subur, dipenuhi dengan kebaikan dan kebahagiaan, dalam bahasa al qur'an disebut baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Seperti yang diterangkan dalam firman Allah SWT dalam surah Al A'raf ayat 96, disana Allah menegaskan "jika penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami limpahkan mereka keberkahan dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka Kami siksa mereka karena perbuatan mereka," terang Eka Putra.
Ditambahkannya, sebagai kepala daerah tentu dirinya menginginkan Kabupaten Tanah Datar mendapatkan keberkahan, dan untuk meraihnya yakni dengan mengajak masyarakat atau penduduk Tanah Datar ini selalu beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Menurut Eka, usaha itu jelas terlihat didalam visi dan misi Kabupaten Tanah Datar yakni mewujudkan Tanah Datar madani, berbudaya dan sejahterah berlandaskan nilai "Adat Basyandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah" dengan melaksanakan kegiatan tadabbur Al Qur'an, dan menjadikan Tanah Datar menjadi kabupaten tahfiz.
Lebih lanjut disampaikan Eka, perkembangan pembinaan hafiz Al Qur'an di Tanah Datar dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dan kemajuan.
"Pada tahun 2016 lalu ketika dicanangkan program kabupaten tahfiz hanya 6 rumah tahfiz, Alhamdulillah pada tahun ini kita telah memiliki 237 rumah tahfiz, kita telah melaksanakan lima kali kegiatan wakaf 1.000 hafiz, Insya Allah pada Oktober nanti akan dilaksanakan wakaf 1.000 hafiz ke 6. Kalau kita hitung berdasarkan yang ada di e-Tahfizd ada sekitar 10 ribu lebih hafiz/hafizah berdasarkan jumlah santri dan rumah tahfiz serta kelulusan pada kegiatan waqaf 1.000 hafiz" kata bupati.
Bupati Eka Putra juga menerangkan, program Satu Rumah Satu Hafiz/Hafizah ini sebenarnya telah dimulai satu tahun yang lalu di Nagari Rao-rao kecamatan Sungai Tarab, Nagari Pandai Sikek dan Paninjauan kecamatan X Koto dan Nagari Tanjung Barulak, Kecamatan Batipuh.
"Insya Allah dengan kita launching program ini akan menambahkan semangat baru bagi kita dan seluruh masyarakat Tanah Datar untuk mengajak keluarganya menghafal Al Qur'an, karena kita nanti akan memasang stiker pada setiap rumah penduduk yang di rumah tersebut sudah ada hafiz/hafizahnya. Dengan adanya stiker tersebut kita harapkan akan memberikan motivasi bagi penduduk di sekitarnya. dan pada setiap tahunnya akan kita hitung jumlah rumah yang telah dipasang stiker. Saya yakin dan percaya pada awal program ini akan banyak rumah yang akan dipasang stiker tersebut," ujar Eka.
Di kesempatan itu, Bupati juga mengajak kepada yang hadir pada acara tersebut dan seluruh masyarakat Tanah Datar untuk mendukung dan mensukseskan program satu rumah satu hafiz.
"Mudah-mudahan dengan semangat dan dukungan dari seluruh masyarakat insya Allah program ini bisa tercapai," harap Eka Putra.
Lebih jauh diharapkan Bupati Eka, dalam 20-30 tahun yang akan datang akan ada lebih dari separuh masyarakat Tanah Datar yang hafiz Al Quran.
"Akan lahir polisi dan tentara yang hafiz Qur'an, dokter yang hafiz Qur'an, anggota dewan yang hafiz Qur'an dan bahkan bupati dan wakil bupatinya juga hafiz Qur'an. Amin ya robbal alamin," harap bupati.
Sementara ituz Pembina Rumah Tahfidz Kabupaten Tanah Datar yang juga sebagai Kabag Kesra H. Afrizon dalam laporannya sampaikan program ini merupakan program berkelanjutan dan tidak akan selesai dalam kurun waktu 5 tahun, namun akan berjalan terus menerus.
Afrizon menyampaikan program ini sudah dimulai lima tahun yang lalu yang digagas Bupati Tanah Datar Almarhum Irdinansyah Tarmizi dan lebih dikuatkan lagi oleh kepemimpinan selanjutnya.
Ia menambahkan, anak-anak hafiz banyak keunggulannya, mereka tidak akan terpengaruh narkoba, dianugerahi kecerdasan dan kemurahan rezeki serta yang utama bisa mengantarkan orang tuanya masuk sorga.
"Beruntunglah orangtua yang punya anak-anak yang hafiz," tutur Afrizon.
"Program ini berbasis nagari, maka perlu dukungan walinagari, BPRN, alim ulama, guru, unsur lainnya di nagari dan akan dimulai dengan menghitung dan memberikan stiker untuk setiap rumah yang ada hafiz/hafizahnya, target kita setiap rumah di Tanah Datar penghuninya minimal satu orang adalah hafiz atau hafizah," pungkssnya.