Pelaihari - Upaya dalam percepatan untuk menangani stunting perlu dilakukan dengan kerjasama dan koordinasi dengan harapan angka penderita masalah gizi di Kabupaten Tanah Laut (Tala) menurun.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Tala M. Sukamta, dalam amanatnya yang diwakili oleh Akhmad Hairin Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda Tala) saat membuka Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Tanah Laut 2021 di Aula Pencerahan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kamis (19/8).
Mengingat Tanah Laut pada tahun 2021 menjadi lokus stunting maka kegiatan rembuk stunting ini dimaksudkan untuk menghasilkan komitmen bersama percepatan penurunan stunting. Selain itu bertujuan khusus menyampaikan jumlah kasus dan prevalensi stunting serta perbaikan intervensi.
Dijelaskannya, dalam kegiatan Rembuk Stunting ada Delapan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi yaitu analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, Perbup/Perwali Kewenangan Desa, Pembinaan Kader Pembangunan Masyarakat, manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting, dan review kinerja tahunan.
Kedelapan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi merupakan instrumen dalam bentuk kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan integrasi intervensi gizi baik spesifik dan sensitif dalam pencegahan dan penurunan stunting.
Aksi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendekatan pelaksanaan program dan perilaku lintas sektor agar program dan kegiatan intervensi gizi dapat digunakan oleh keluarga sasaran yaitu Rumah Tangga 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dengan lebih efektif.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tala Nina Sandra menyebutkan prevalensi stunting paling tinggi se Kabupaten Tanah Laut terdapat di Kecamatan Takisung Desa Kuala Tambangan dengan persentase sebesar 88,80 persen.
Selanjutnya, Akhmad Hairin menyampaikan bahwa penanganan stunting di Tala harus dilaksanakan dengan serius sebab stunting akan berpengaruh pada tumbuh kembang dan kecerdasan anak.
"Tidak hanya permasalahan gizi dan memberi pengaruh pada kesehatan anak, tapi pencegahan stunting ini sangatlah penting agar generasi penerus Tanah Laut bisa tumbuh dengan normal," ujar Akhmad Hairin.
Sebelumnya, pada Kegiatan Rembuk Stunting juga telah dilakukan penandatanganan komitmen bersama pencegahan dan penurunan stunting Kabupaten Tanah Laut Tahun 2021 oleh peserta Rembuk Stunting yang berhadir secara langsung yaitu Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Tala, Kepala Bappeda Tala, Kepala Dinkes Tala, Kepala Dinas Sosial Tala, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tala, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Tala, Kepala Dinas P2KBP3A, dan perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tala.
Selain itu secara virtual turut berhadir peserta Rembuk Stunting yaitu beberapa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Tanah Laut, Tim INEY (Investing in Nutrition and Early Years) Regional 4 Kalimantan Ditjen Bina Bangda Kemendagri, Dinkes Provinsi Kalsel, Bappeda Provinsi Kalsel, Komisi II DPRD Tala, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tala, dan para camat se-Tanah Laut, serta para perwakilan Puskesmas se-Tanah Laut.