Martapura - Perekonomian Kabupaten Banjar sampai saat ini masih mengalami naik turun (fluktuasi). Secara makro, indikator perekonomian Kabupaten Banjar masih mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.
Bupati Saidi Mansyur mengatakan bahwa pada tahun 2016, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banjar sebesar 4,7 persen dan mengalami penurunan di tahun berikutnya yaitu 4,66 persen. namun pada 2018, pertumbuhan ekonomi meningkat sebesar 5,01 persen dan pada tahun 2019 kembali mengalami penurunan menjadi 4,52 persen.
“Selama pandemi COVID-19 pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banjar mengalami perlambatan sehingga bertumbuh negatif yaitu di angka -1,96 persen, namun hal ini lebih baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar -2,07 persen," terangnya di Martapura, Senin (16/8).
Lebih jauh ia menjelaskan, pada tahun ini, perekonomian di Kabupaten Banjar diperkirakan akan lebih tinggi dari tahun 2020 dengan adanya program vaksinasi COVID-19 dan mendorong kinerja konsumsi, investasi dan ekspor. Selain itu, pada tahun 2020 persentase penduduk miskin Kabupaten Banjar sebesar 2,55%. angka persentase penduduk miskin ini merupakan angka yang paling rendah di tingkat Provinsi Kalimantan Selatan.
Bupati mengatakan, secara umum Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Banjar terus mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir. Tahun 2018, angka IPM Kabupaten Banjar sebesar 68,32 dan mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan sebesar 0,62 point menjadi 68,94 pada tahun 2019.
Selanjutnya pada tahun 2020, tambah bupati, IPM Kabupaten Banjar kembali meningkat menjadi 69,18.
"Secara peringkat, Kabupaten Banjar jua terus mengalami kenaikan peringkat setiap tahunnya, tahun 2018 peringkat Kabupaten Banjar berada pada peringkat 9 dan saat ini, peringkat IPM Kabupaten Banjar meningkat menjadi 7 dari sebelumnya tahun 2019 berada pada peringkat 8, diharapkan beberapa tahun ke depan, IPM Kabupaten Banjar dapat menyamai IPM Provinsi Kalimantan Selatan.," pungkasnya.