Batusangkar - Kementerian Pertanian RI mengalokasikan kuota program Asuransi Usaha Ternak Sapi dan Kerbau (AUTSK) di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, sebanyak 500 ekor sapi atau kerbau.
“Dari 500 kuota yang diperoleh Tanah Datar tahun ini, realisasi sampai Juli AUTSK baru 121 ekor, sehingga saat ini masih ada 379 ekor lagi yang bisa diasuransikan,” ujar Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar Yulfiardi didampingi Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Varia Warvis, dan Kasi Bina Usaha dan Pengelolaan Hasil Ternak Indriani Hostina saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (9/8),
Ditambahkannya, sebenarnya premi asuransi yang harus dibayar untuk satu ekor ternak sebesar Rp200 ribu, namun dengan adanya subsidi premi 80 persen dari pemerintah pusat atau sebesar Rp160 ribu maka masyarakat hanya perlu membayar Rp40 ribu/ekor ternaknya.
“Nilai premi untuk ternak diambil 2 persen dari harga pertanggungan ternak yaitu Rp10 juta/ekor, maka harga premi yang dibayarkan adalah Rp200 ribu, premi yang Rp200 ribu ini 80 persen atau Rp160 disubsidi oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian, sedangkan yang 20 persen lagi atau Rp40 ribu sisanya ditanggung oleh masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab keikutsertaan mereka dalam asuransi ternak tersebut,” terang Yulfiardi.
Untuk tahun 2022, tambah Yulfiardi, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar akan anggarkan subsidi premi yang 20% atau Rp40 ribu per ekor tersebut untuk 2.000 ekor ternak sehingga peternak dapat mengikuti Asuransi Ternak Sapi/Kerbau tersebut secara gratis tanpa harus memikirkan pembayaran preminya lagi.
“Kita sudah usulkan anggaran subsidi premi untuk 2.000 sapi/kerbau, jumlah ini bisa saja berubah, tergantung kuota yang diberikan Kementerian Pertanian RI untuk Tanah Datar, sehingga diharapkan tahun depan masyarakat kita bisa gratis dalam program AUTSK ini,” ujar Yulfiardi.
Sementara itu untuk Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP), tambah Yulfiardi, Tanah Datar tahun ini memperoleh kuota sebanyak 1.000 hektar.
"Khusus AUTP di Tanah Datar sampai kondisi bulan Juni sudah terealisasi sebanyak 260 hektar, dan kemungkinan sisa kuota yang telah diberikan tidak bisa direalisasikan berhubung Kementerian Pertanian RI telah menghentikan sementera anggaran untuk kegiatan ini karena pandemi COVID-19 sehingga kegiatan AUTP dihentikan sementara, dan kita berharap 2022 mendatang dilaksanakan kembali," ujarnya.
Peningkatan kuota asuransi ternak dan asuransi tani serta pupuk bersubsidi, ujar Yulfiardi, termasuk 10 program unggulan pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati Eka Putra dan Wakil Bupati Richi Aprian, selain itu untuk bidang pertanian ada program mengefisienkan biaya produksi pertanian melalui bantuan pembajakan sawah dan perbaikan irigasi.
Sementara itu, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Varia Warvis menyampaikan, selagi kuota masih ada tahun ini, masyarakat yang ingin peroleh asuransi AUTSK cukup syarat KTP dan bersedia ternaknya diberi nomor eartag (tanda nomor telinga) dengan menghubungi petugas lapangan di masing-masing kecamatan.
"Adapun kuota yang telah terisi AUTSK tahun 2021 adalah Kecamatan Tanjung Baru 37 ekor, Salimpaung 29 ekor, Padang Ganting 10 Ekor, Tanjung Emas 23 Ekor, Rambatan 12 Ekor, Pariangan 6 ekor dan totalnya 121 ekor. Sedangkan tahun 2020 kemarin semua kecamatan totalnya 556 ekor ternak sapi atau kerbau," terangnya.
Sedangkan klaim asuransi yang telah dibayarkan tahun 2021, tambah Varia Marwis, sebanyak 7 ekor ternak sapi atau kerbau.
"Klaim untuk ternak yang mati akan dibayarkan klaimnya sebesar Rp10 juta, ternak yang potong paksa sebesar Rp5juta dan hilang sebesar Rp7 juta," pungkasnya.