Sumbawa Barat - Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memperketat pemeriksaan akses keluar dan masuk di Desa Tambak, Kecamatan Poto Tano, untuk mencegah penyebaran virus corona.
Kegiatan pemeriksaan yang dilakukan sejak beberapa hari terakhir diperketat karena para warga tiba dari daerah terjangkit yang masuk ke KSB setiap hari semakin bertambah.
Data resmi yang dikeluarkan oleh Satgas penanganan COVID-19 per 29 Maret 2020, tercatat sebanyak 375 orang warga dari wilayah terjangkit.
Kepala Dinas Kesehatan KSB sekaligus Juru Bicara Satgas COVID-19 Tuwuh, melalui rilis resminya, di Taliwang, Senin (30/3), mengatakan perkembangan orang yang melakukan perjalanan di KSB semakin hari makin meningkat.
"Warga yang datang dari daerah terjangkit semakin bertambah, seperti dari Jawa dan Lombok, mereka libur dan pulang ke KSB," katanya.
Tuwuh meminta partisipasi aktif masyarakat untuk bersama-sama melaporkan ke tenaga kesehatan jika ada anggota keluarga atau orang di lingkungan sekitar yang baru datang dari luar daerah.
"Saya mengingatkan masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi penyebaran COVID019," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Poto Tano Fatimah yang ditemui ANTARA di Posko Pemeriksaan Poto Tano, mengungkapkan, setiap warga yang keluar masuk KSB tetap dilakukan pemeriksaan suhu badan.
"Kami periksa semua, khusus warga dari daerah terjangkit kami turunkan dan kami data," katanya.
Menurut Fatimah, dari data yang dihimpun posko penanganan COVID-19 di Poto Tano tercatat yang paling banyak masuk ke KSB dari wilayah terjangkit yaitu mahasiswa.
Fatimah menjelaskan, jika ditemukan orang yang suhu badannya di atas 37,6 atau 38 derajat celcius maka tim akan merujuknya ke Puskesmas untuk diperiksa lebih lanjut dan diberikan obat.
"Kami di sini 24 jam dibantu anggota Palang Merah Indonesia dan Public Service Center dari Rumah Sakit As-Syifa," katanya.
Hingga saat ini, dari 375 orang dari wilayah terjangkit, 341 orang saat ini terus dipantau Satgas COVID-19. Sementara itu, orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 30 orang, selesai dalam pemantauan 25 orang, sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 2 orang.