Labuan Bajo - Saat ini wajah kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur sangat berbeda jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Penataan beberapa ruas jalan utama dalam Kota Labuan Bajo menghadirkan nuansa baru yang tentu memberikan pengalaman yang berbeda saat dikunjungi
Ani, warga Kampung Ujung yang setiap sore harinya meluangkan waktu untuk berjogging di sepanjang ruas jalan Simpang Pede - Gorontalo mengaku sangat senang dengan tersedianya area pedestarian dalam kota Labuan Bajo. Menurutnya, semenjak rampung dikerjakan akhir tahun lalu, ia bersama teman-temannya lebih memilih untuk berolahraga di atas area pedestrian sepanjang 4,51 km ini.
"Sekarang lebih enak berolahraga disini karena ada trotoar dan trotoarnya luas. Jadi tidak seperti dulu, kalau dulu kita jogging sore di pinggir badan jalan dan itu olahraganya juga tidak bisa santai karena masih takut dengan kendaraan yang lalu lalang. Kalau sekarang enak karena ada area khusus ini," katanya, Minggu (1/8).
Dengan kondisi jalan dalam kota yang semakin lebar serta ditambah dengan tersedianya pedestrian atau trotoar bagi para pejalan kaki tentu menambah cantik wajah Labuan Bajo yang telah ditetapkan menjadi kota destinasi Pariwista Super Prioritas.
Selain itu, sepanjang beberapa ruas jalan inti yakni jalan Soekarno - Hatta atas, Soekarno - Hatta bawah, Simpang Pede, jalan Yohanes Sehadun dan jalan Kawasan Pariwisata Wae Cicu telah ditunjang dengan peningkatan kualitas drainase serta hadirnya pohon - pohon palem sepanjang badan jalan utama ini, mampu memberikan ruang yang luas dan aman serta kenyaman bagi wisatawan yang hendak menjelajahi area kota Labuan Bajo.
Kekaguman atas wajah baru kota Labuan Bajo datang dari berbagai pihak, baik wisatawan maupun warga Labuan Bajo sendiri. Banyak yang mengapresiasi niat Presiden Joko Widodo dalam menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata yang mampu menghadirkan kenyamanan serta keamanan baik bagi wisatawan maupun bagi warga kota Labuan Bajo secara khusus dan Masyarakat di Kabupaten Manggarai Barat pada umumnya.
Salah satu hal yang diapresiasi adalah tersedianya ruas badan jalan selebar 5 meter serta area bagi pejalan kaki/pedestrian selebar 1,5 meter di sepanjang ruas jalan utama. Hal ini dirasa sangat memberikan kemudahan bagi para pejalan kaki.
Dengan arus kunjungan ke Labuan Bajo yang semakin tahun semakin meningkat, ketersediaan sarana penunjang seperti jalan dan trotoar yang memadai tentu akan memberikan kenyamanan bagi wisatawan saat menyisir setiap area dalam kota Labuan Bajo.
Wisatawan mancanegara memang dikenal lebih memilih berjalan kaki saat mengeksplor sebuah kawasan. Tanpa kehadiran kedua fasilitas penunjang ini, tentu akan sedikit memberikan kesulitan bagi wisatawan.
Kehadiran Pedestrian juga sangat memberikan dampak yang positif bagi warga masyarakat Kota Labuan Bajo. Selain digunakan untuk area pejalan kaki, hadirnya pedestrian ini juga dimanfaatkan warga untuk berolahraga, baik untuk melakukan jogging di pagi dan sore hari serta jenis olahraga lainnya yakni bersepeda atau hanya untuk sekedar berjalan santai bersama keluarga sambil menikmati udara Labuan Bajo yang masih bersih dan segar.
Ungkapan yang sama juga disampaikan oleh Edo, siswa sebuah sekolah menengah atas di Kota Labuan Bajo ini. Edo memanfaatkan area trotoar untuk menyalurkan hobi skateboard-nya. Meski ia sadar area trotoar memang bukan diperuntukan olahraga tersebut, namun sedikitnya kehadiran trotoar ini mampu menjawab kerinduan akan tersedianya media untuk menyalurkan hobinya ini.
"Trotoarnya memang bukan untuk olahraga skateboard, tapi setidaknya area permukaan trotoarnya yang rata bisa sedikit mendukung hobi saya ini. Karena memang di sini kan belum ada fasilitas untuk skateboard. Ya kita pakai area ini saja dulu," ujarnya.
Warga lainnya, Yos menilai kehadiran area pedestrian dalam kota Labuan Bajo yang kemudian dimanfaatkan oleh warga untuk berolahraga merupakan bentuk kehadiran demokrasi secara nyata dalam kehidupan masyarakat.
Yos berpendapat kehadiran pariwisata super prioritas pada Labuan Bajo tentu harus memberikan asas manfaat bagi masyarakat. Salah satu contoh kecil menurutnya adalah adanya pemanfaatan area pedestrian untuk berolahraga. Pedestrian ini merupakan contoh nyata hadirnya demokrasi bagi masyarakat, pada area ini sekat yang ada hanyalah area bagi pejalan kaki dan pesepeda.
"Di trotoar kita semua sama, tidak ada batasan bagi masyarakat untuk menggunakaan area ini, salah satunya dimanfaatkan untuk berolahraga. Masa pandemi ini tentu mewajibkan kita agar meluangkan waktu untuk berolahraga, dan area ini merupakan salah satu pilihan yang tersedia bagi masyarakat untuk mewujudkan itu," tuturnya.
Sedangkan Grace, warga Labuan Bajo lainnya menyayangkan penggunaan trotoar untuk kendaraan bermotor. Menurut Grace kesadaran warga akan pemanfaatan trotoar masih sangat rendah.
"Sekarang kondisinya lebih baik, kehadiran trotoar ini sangat berguna bagi orang-orang yang ingin berolahraga seperti jogging dan bersepeda, tapi sayangnya ada beberapa masyrakat juga yang menggunakannya untuk kendaraan bermotor, jadi itu antara mereka tidak mengerti fungsi trotoar ini atau mereka sengaja melakukan itu," ujarnya.