Kediri - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri dan Brimob mengawal kelancaran pengisian tabung oksigen di PT Samator Gas Industri, Gresik, Jumat (30/7).
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri Indun Munawaroh menerangkan bahwa pandemi COVID-19 ini merupakan bencana yang harus ditangani bersama-sama.
“Dalam penanggulangan bencana kita tidak bisa bergerak sendiri-sendiri, semuanya harus saling bersinergi, saling men-support satu sama lain. Kalau maju sendiri, pasti tidak bisa," jelasnya.
Ia menjelaskan, kerjasama ini bermula ketika BPBD Kota Kediri mendapat surat dari BPBD Provinsi Jawa Timur pada 9 Juli lalu yang menyatakan bahwa dalam menjamin ketersediaan oksigen di RS, maka BPBD kabupaten/kota diminta untuk menyediakan truk angkutan untuk pendistribusian oksigen dari lokasi produsen ke RS.
“Berawal dari situ ketika RS Baptis mendapatkan surat bantuan dari Kelurga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) makanya RS Baptis menghubungi BPBD Kota Kediri. Oleh karena BPBD tidak memiliki truk angkutan, maka kita meminta bantuan ke Brimob supaya menyediakan truk angkutan untuk mengangkut sejumlah 48 tabung oksigen,” jelas Indun.
Sementara itu, Komandan Kompi 1 Yon C Brimob Kota Kediri AKP Alito menjelaskan bahwa Brimob memiliki peran dalam segala aspek, salah satunya yaitu ranah kemanusiaan. Ia menilai bahwa dalam urusan penanganan pandemi COVID-19 merupakan urusan kemanusiaan yang wajib dibantu. Oleh karena itu Brimob Kota Kediri aktif bekerjasama dengan BPBD dalam mengatasi segala urusan kemanusiaan.
“Kemarin BPBD meminta bantuan kepada kami mengenai penyediaan kendaraan untuk mengangkut tabung oksigen ke RS Baptis. Lalu kami kirimkan satu truk untuk mengangkutnya beserta dua personel untuk membantu selama kegiatan berlangsung,” terang Alito.
“Sebenarnya tidak hanya dengan BPBD saja, tetapi Brimob juga turut bersinergi dengan OPD lain dan semua stakeholder khususnya yang ada di wilayah Kota Kediri dalam membantu menangani berbagai hal. Makanya kalau ada OPD atau stakeholder meminta bantuan, kami merasa welcome untuk membantu," imbuhnya.
Alito mengakui bahwa dalam hal kegiatan pengisian tabung oksigen ini baru RS Baptis yang difasilitasi oleh Brimob.
“Jadi RS Baptis ini kan ada kerjasama dengan BPBD, dan BPBD ada kerjasama dengan kami. Makanya kami bantu fasilitasi sarana akomodasi dalam pengiriman tabung oksigen ini," terangnya.
Sementara itu, Direktur RS Baptis dr R.E. Grace Lomboan menjelaskan bahwa akibat kasus COVID-19 yang terus 'meroket', maka sejak Oktober 2020 RS Baptis ditunjuk oleh Pemkot Kediri untuk melayani pasien COVID-19 mulai dari suspect sampai terkonfirmasi. Menilik dari fenomena kelangkaan tabung oksigen, pihak RS Baptis merasa sangat terbantu dengan adanya kerjasama ini.
“Tabung-tabung oksigen tersebut nantinya kami gunakan untuk menangani pasien COVID-19 di RS Baptis,” ungkap dr Grace.
Ia menerangkan lebih lanjut awal mula kerjasama dengan BPBD Kota Kediri bermula saat fenomena positif COVID-19 semakin bertambah, maka diadakan pertemuan di Polresta bersama wali kota, sekda, kapolres, kepala dinas, serta Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) yang membahas mengenai penambahan tempat tidur di RS supaya pasien dapat ditangani dengan baik. Namun penambahan tempat tidur pasien COVID-19 tersebut tidak diimbangi dengan ketersediaan tabung oksigen.
Menurutnya, kelangkaan tabung oksigen yang terjadi seperti saat ini dipicu karena pelonjakan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang meninggi.
“Bahkan dapat kita amati bahwa pasien isoman di rumah pun turut memburu tabung oksigen untuk persediaan di rumah, sehingga pasien-pasien di RS yang seharusnya menjadi prioritas fasilitas tabung oksigen sulit mendapatkannya," paparnya.
Grace menambahkan jika penyitas COVID-19 yang sebaiknya dirujuk ialah kategori sedang sampai dengan berat.
“Penanganan kasus COVID-19 ini bukan hanya dilakukan di RS atau di fasilitas kesehatan, tetapi menjadi bagian dari kita semua. Jadi peran dari unit-unit penunjang sangat diperlukan. Jadi ketika kami mengalami kesulitan untuk mengangkut tabung oksigen maka ada BPBD yang bagus sekali mengambil peran di tengah situasi seperti saat ini," ungkap dr Grace.
Pihaknya juga berharap kerjasama ini terus berlangsung sampai kasus COVID-19 melandai. Ia juga menilai bahwa Pemkot Kediri sangat tanggap dalam penanganan kasus COVID-19.