Madiun - Sederet program dan inovasi Pemkot Madiun dalam melindungi hak anak diganjar penghargaan bergengsi. Tahun ini, Kota Madiun sukses menyabet predikat Kota Layak Anak (KLA) Nindya. Naik kelas dari kategori Madya yang disandang sejak tahun 2019.
"Ini membuktikan bahwa Kota Madiun ramah dan layak untuk anak," ungkap Wali Kota Madiun Maidi, Kamis (29/7).
Kota Madiun pertama kali menyabet KLA Pratama pada 2017. Kategori tersebut sukses dipertahankan hingga pada 2019 Kota Pendekar mampu meraih KLA Madya.
Maidi menyebutkan, pihaknya terus menelurkan sederet program dan kebijakan yang ramah anak. Salah satu contohnya, pemenuhan fasilitas ramah anak seperti taman baca di alun-alun dan ruang terbuka hijau (RTH) lain.
"Kami juga programkan sudut baca dan tempat bermain bagi anak-anak di rumah sakit atau mal. Semua gratis," ujarnya.
Orang nomor satu di Kota Pendekar itu menegaskan, pembangunan berkelanjutan di Kota Madiun selalu bertujuan melindungi hak anak. Untuk hidup dengan sehat, serta bertumbuh dan berkembang dengan baik.
"Kita terus kebut. 2019 dapat Madya, lalu tahun ini Nindya. Saya kira tidak sulit menuju KLA Utama," tegasnya.
Salah satu tantangan untuk bisa menyabet KLA Utama yakni mensterilkan Kota Madiun dari paparan asap rokok. Seluruh area terbuka di Kota Pendekar juga wajib steril dari reklame rokok.
Maidi optimistis Kota Madiun mampu naik kelas menggapai kategori puncak dari predikat KLA tersebut.
"Kami akan koordinasikan. Memang konsekuensinya, pendapatan dari reklame akan turun. Namun ini penting agar Kota Madiun semakin ramah anak," pungkasnya.