Sanggau – Panglima Kodam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad didampingi oleh Bupati Sanggau Paulus Hadi mengunjungi Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro di Desa Kenaman, Kecamatan Sekayam, Rabu (28/7).
Dalam kegiatan inspeksi ini, Pangdam XII/Tpr didampingi Bupati Sanggau, Paolus Hadi dan para pejabat utama Kodam XII/Tpr disambut oleh unsur empat pilar Kecamatan Sekayam.
Pada kesempatan ini, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad menerima paparan dari Kepala Desa Kenaman Aloysius terkait perkembangan COVID-19 di wilayah Desa Kenaman. Pangdam juga mengecek data serta berdialog dengan Satgas PPKM Desa Kenaman.
Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad saat berdialog menekankan kepada Satgas PPKM untuk terus mengupdate data perkembangan COVID-19. Hal ini menurutnya sangat penting.
“Dengan data yang selalu update, empat aspek penting Posko PPKM yaitu pencegahan, penanganan, pembinaan dan dukungan akan dapat berjalan maksimal,” tegas Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad.
Pangdam berharap kepada personel yang tergabung dalam Satgas PPKM Desa Kenaman untuk tetap semangat dan saling sinergi dalam membantu pemerintah menangani pandemi COVID-19.
“Tetap ingatkan masyarakat untuk selalu disiplin mematuhi protokol kesehatan,” pesan Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Sanggau Paolus Hadi menyampaikan bahwa sejak awal, ketika COVID-19 dan soal peningkatan kasus di Kabupaten Sanggau dan merujuk kepada inmendagri yang dimana Kabupaten Sanggau masuk Level 3.
“Intinya kita sudah memulai dari tingkat RT sampai ketingkat Kabupaten sudah berjalan, memang kalau secara menyeluruh ini terus pendampingan kita, tapi Sanggau sudah cukup baik dan hari ini bersama Bapak Pangdam kita meninjau Posko PPKM,” tutur bupati Sanggau.
Bupati Sanggau juga mengimbau agar masyarakat Kabupaten Sanggau tetap menjaga kesehatan dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Untuk mekanisme penanganan kita sudah ada protokolnya seperti yang isoman itu, persetujuan dari dokter boleh isoman pasti ada pertimbangannya, tapi memang dia harus dirawat. Kita ada rumah sakit dan untuk isolasi mandiri yang harus dijaga, kita punya rumah isolasinya,” tutupnya.