Batusangkar - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tanah Datar Lise Eka Putra mengingatkan pengrajin songket tetap bersemangat dan terus berproduksi, meski di tengah pandemi COVID-19.
“Para pengrajin tenun songket harus terus bersemangat, terus berproduksi, kita punya harapan besar dengan tenun songket hasil karya pengrajin Tanah Datar yang memang sangat dicari pencinta songket di Indonesia bahkan hingga luar negeri,“ ucap Lise Eka Putra saat meninjau sanggar pengrajin tenun songket Batenggang di Banang Salai Nagari Tanjuang Bonai, Kecamatan Lintau Buo Utara, Kamis (22/7).
Didampingi Patty Richi Aprian, Lise Eka Putra yakin jika tenun songket karya pengrajin di Tanah Datar dengan kekhasan motif dan bahan baku pewarna mempunyai nilai yang sangat tinggi dan dicari pencinta songket Nusantara.
“Saat ini kita berupaya bagaimana songket ini bisa dimiliki semua kalangan, dengan kualitas baik harga juga terjangkau. Jika ada permasalahan dan juga pemasaran kita akan carikan solusi,” ujarnya.
Lise juga berharap adanya koperasi yang dapat menaungi kebutuhan pengrajin sehinga proses produksi tidak terganggu.
Sementara itu, Wali Nagari Tanjung Bonai Luthfi Dt. Majo Besar menyebutkan, ada tiga lokasi pengrajin tenun ini di Kecamatan Lintau Buo Utara yaitu di Tanjuang Modang, Pamusihan dan Tambose.
“Untuk kualitas tenun songket kita cukup baik dan juga sudah memakai pewarna alami dan pengrajin kita ini juga sudah melalui pelatihan-pelatihan di bawah pembinaan Dinas Koperindag,“ ucapnya.
Sedangkan salah satu pengrajin Reni, bersyukur atas kunjungan ketua Dekranasda dan sampaikan jika saat ini sudah banyak pengrajin yang siap untuk menenun di Lintau.
Turut hadir saat kunjungan tersebut, Camat Lintau Buo Utara Zulkifli Idris, Kabid Industri Wildanas, dan beberapa staf Koperindag.