Madiun – Rumah Sakit Lapangan (RSL) di Asrama Haji dan Rusunawa II mulai dapat dimanfaatkan. Wali Kota Madiun Maidi meresmikan operasional keduanya, Sabtu (24/7).
Kendati begitu, Maidi berharap keberadaan RSL tidak sampai berpenghuni. Artinya, tidak ada warga Kota Madiun yang sakit.
‘’Rumah Sakit Lapangan ini nantinya untuk saat isoman di rumah jika membutuhkan perawatan lebih lanjut. Tetapi harapannya, tidak sampai terisi. Artinya, yang isoman itu segera sembuh dan tidak ada lagi yang sakit lagi,’’ kata Maidi.
RSL Asrama Haji berkapasitas 182 tempat tidur. Sedang, Rusunawa II memiliki 44 hunian dengan masing-masing hunian terdapat dua tempat tidur. Hadirnya, RSL diharap semakin meningkatkan pelayanan penanganan Covid-19. Penambahan ruang perawatan penting dan perlu mengingat kapasitas rumah sakit sudah cukup penuh saat ini. Sedang, mereka yang bergejala tetapi melaksanakan isoman juga rawan jika sewaktu-waktu kondisi memburuk. Karenanya, Pemkot Madiun membuka RSL untuk yang sedang isolasi dengan gejala ringan dan agak berat.
‘’Artinya, penanganan COVID-19 di Kota Madiun tidak terlambat. Dengan penanganan cepat ini harapannya, yang sakit segera pulih dan angka kematian bisa semakin ditekan,’’ ungkapnya.
Maidi tak menampik masih terdapat sejumlah kekurangan. Mulai oksigen, nakes, hingga ambulan. Namun, oksigen bisa segera terpenuhi. Begitu juga dengan ambulan. Sedang, untuk tenaga kesehatan, Wali Kota Maidi menyebut sudah menambah 20 petugas. Namun, masih kurang dua tenaga dokter. Jumlah nakes, kata wali kota, akan disesuaikan jumlah pasien yang dirawat.
‘’Kemarin kita sudah tambah 20 tenaga kesehatan. Masih kurang dua dokter. Tenaga medis dan kesehatan ini benar-benar kita eman jangan sampai terforsir karena kita tidak tahu COVID-19 sampai kapan,’’ pungkasnya.