Madiun – Wali Kota Madiun Maidi telah 100 persen pulih. Orang nomor satu tersebut telah kembali terjun ke lapangan, Senin (19/7).
Hal itu dikatakan Maidi saat press conference yang digelar untuk mengawali kegiatan wali kota usai menjalani isolasi tersebut.
Seperti diketahui, wali kota beserta istri terkonfirmasi COVID-19 awal Juli 2021. Keduanya menjalani perawatan selama 13 hari dan berlanjut isolasi mandiri selama delapan hari.
‘’Alhamdulillah saya telah pulih dan bisa kembali beraktifitas seperti biasa. Hari ini sekalian kita gelar press conference ini untuk menjelaskan kondisi Kota Madiun serta langkah kebijakan yang kita ambil,’’ kata wali kota saat press conference di Balai Kota.
Maidi mengatakan, setidaknya terdapat sejumlah kebijakan penting yang akan diambil, yakni penambahan ruang isolasi untuk menekan Bed Occupancy Rate (BOR)
Menurut wali kota BOR di Kota Madiun mencapai 82 persen saat ini. Artinya, butuh penambahan untuk mengantisipasi pelonjakan. Karenanya, Wali Kota berencana menjadikan Asrama Haji menjadi Rumah Sakit Lapangan (RSL). Pun, sedang disiapkan saat ini termasuk penambahan kamar mandi.
‘’Di sana (Asrama Haji) bisa untuk menampung 182 tempat tidur. Saat ini sedang kita siapkan, targetnya satu minggu selesai,’’ jelasnya.
Selain itu, Rusunawa tahap dua juga bakal difungsikan untuk ruang isolasi. Tetapi, khusus untuk tenaga kesehatan, medis, dan ASN. Pembangunan Rusunawa tahap kedua memang telah selesai. Namun, bangunan belum difungsikan. Di sana, lanjut wali kota terdapat 44 kamar dan dapat menampung sekitar 100 orang.
‘’Itu untuk rencana dalam waktu dekat. Sementara itu kita juga tengah mempersiapkan sekolah terdekat dengan Puskesmas untuk isolasi. Tetapi ini masih butuh waktu karena kita butuh bed. Ini sedang kita koordinasikan dengan TNI/Polri,’’ terangnya.
Tak hanya itu, Maidi juga mengambil kebijakan satu RT satu dapur umum. Itu dikhususkan untuk membantu masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri. Dapur umum tersebut akan memberdayakan PKL di RT setempat. Pemkot juga akan membantu bahan makanan hingga ahli gizi. Dalam dapur umum tersebut juga disediakan vitamin dan masker.
‘’Kalau untuk yang terdampak sudah dan akan berjalan sejumlah bantuan. BPNT pusat dan daerah jalan. Akhir Juli ini BST jalan dan juga ada tiga ribu bantuan lagi di luar DTKS,’’ jelasnya.
Terakhir, wali kota membuka rekrutmen sejumlah relawan untuk membantu tim pemakaman dengan protokol kesehatan dan perawatan pasien Covid-19. Setidaknya dibutuhkan 15 relawan pemakaman dan akan digaji sesuai UMR Kota Madiun, yakni Rp1,8 juta. Begitu juga dengan relawan petugas kesehatan.
Maidi menyebutkan, relawan dibutuhkan saat ini karena banyaknya pemakaman dan pasien COVID-19 yang butuh penanganan.
‘’Sudah kita tambah enam dokter dan 20 nakes. Tetapi kita tetap butuh. Makanya, yang mau jadi relawan kami persilahkan, termasuk untuk petugas pemakaman,’’ pungkasnya.