Batusangkar - Wakil Bupati Richi Aprian menjadi pembicara pada Webinar Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Menengah (PKMM), Rabu (14/7), yang digelar oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Batusangkar.
Wabup Richi mengatakan, memanfaatkan waktu sebaik mungkin di masa muda untuk hal yang produktif menjadi kunci sukses masa depan, dan kegagalan menata waktu akan berujung penyesalan di hari tua.
“Di saat masih mudalah, badan masih kuat dan sehat, pemikiran masih jernih, perlu banyak belajar hal. Ini menjadi bekal ketika menjadi pemimpin di masa depan,” ungkapnya.
Wabup Richi juga mengatakan, mahasiswa tidak perlu takut bermimpi jadi pemimpin di masa mendatang.
“Saat ini saja tidak kurang sembilan orang anak muda jadi kepala daerah di Sumatera Barat baik itu wakil gubernur, bupati, wakil bupati, wali kota maupun wakil wali kota,” ujar Richi.
Wabup Richi mengatakan, Rasulullah SAW menerima amanah di usia 40 tahun yang ditandai wahyu pertama, Soekarno juga di usia 40-an menjadi Presiden pertama Indonesia, dan masih banyak tokoh-tokoh lain nasional maupun internasional yang sudah berkiprah di usia muda.
“Kaum muda pun diyakni mampu melahirkan ide-ide kreatif dan inovatif. Tinggal bagaimana ide-ide itu disusun dengan nilai-nilai yang realistis dan mampu disampaikan dengan baik kepada orang lain. Ini memang butuh kesabaran dan keikhlasan, tidak gampang patah semangat dan menyerah dengan kondisi yang ada,” pesannya.
Denga potensi yang besar dimiliki mahasiwa ini, Wabup Richi berharap mahasiswa memberi kontribusi terhadap kemajuan Tanah Datar.
“Pemerintah daerah sangat mengapresiasi kegiatan ini, sebagai wadah pembentukan sikap kepemimpinan bagi anggota,” ujarnya.
“Ini saatnya mempersiapkan calon-calon pemimpin masa depan yang mampu menyikapi era globalisasi. Tidak hanya terpaku dengan rutinitas semata tetapi bisa mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkan untuk hal-hal yang positif,” lanjutnya.
Wabup juga berpesan agar mahasiswa tidak lupa dengan kewajibannya untuk belajar sungguh-sungguh di kampus diimbangi dengan pengembangan kualitas diri.
“Aktif di organisasi adalah nilai plus untuk mengaktualisasikan diri, tetapi jangan lupa tujuan utama jadi mahasiswa adalah belajar. Maka, harus punya target dalam menjalani pendidikan di kampus. Alhamdulillah saya saat masih kuliah aktif di berbagai organisasi dan memegang beberapa jabatan namun bisa menamatkan kuliah tepat waktu dengan nilai cukup tinggi,” ucapnya memotivasi.
Di kesempatan itu, wabup juga berkesempatan berdiskusi, menjawab pertanyaan peserta dengan moderator Bakti Haris.