Kediri - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan berbagai upaya untuk mendorong perekonomian warga di tengah pandemi COVID-19, seperti melalui program kredit usaha melayani warga (Kurnia) dan Koperasi RW.
Kepala Dinas Koperasi dan UMTK Kota Kediri, Bambang Priyambodo mengatakan, kedua program tersebut dapat dimanfaatkan pelaku usaha untuk bisa bangkit dari dampak pandemi COVID-19.
"Keduanya ini merupakan implementasi program dari Kediri Melawan Rentenir," ujarnya saat ditemui pada peringatan Hari Koperasi Nasional, Senin (12/7).
Bambang juga mengungkapkan bahwa program Kurnia memang memberikan suku bunga rendah hanya 2 persen per tahun.
"Setiap UMKM di Kota Kediri bisa mengajukan Kurnia, nantinya pengembalian bisa diangsur selama tiga tahun. Sedangkan jika pelaku usaha membutuhkan pinjaman dengan jumlah yang kecil bisa mengajukan pinjaman ke koperasi RW," ujarnya.
Lebih lanjut Bambang menjelaskan, bagi pelaku usaha dan koperasi yang ingin mengajukan Kurnia cukup dengan memiliki legalitas usaha dan perizinan yang lengkap.
Sementara itu, Kabid Kelembagaan dan Pengawasan Koperasi Dinas Koperasi dan UMTK Kota Kediri Satria Sani mengatakan, saat ini sudah ada 162 Koperasi RW yang terbentuk dari total sasaran 330 RW.
"Target pembentukan Koperasi RW ini diharapkan bisa tuntas dan aktif pada 2025. Namun, lebih cepat lebih baik," ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Kediri Firdaus mengungkapkan, di tengah pandemi saat ini Dekopinda terus mendampingi koperasi RW untuk membuat koperasi 'sehat'.
"Meskipun keterbatasan situasi dan kondisi, tetap kita dampangi semaksimal mungkin agar koperasi yang berdiri bisa menjadi koperasi yang sehat," ujarnya.
Firdaus juga menjelaskan bahwa koperasi RW ini telah mendapatkan stimulus dari Prodamas untuk pengembangan koperasi.
"Kami selalu mengajak koperasi RW untuk mengajukan stimulus sebagai tambahan modal. Jika modal mencukupi, koperasi ini bisa digunakan untuk pengembangan UMKM dan kelompok usaha bersama (Kube)," jelasnya.