Pangkep – Tak berselang lama setelah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberi sinyal untuk program pengembangan peternakan dan pertanian di wilayah kepulauan Pangkep, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar langsung membuat perjanjian kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pangkep, Selasa (13/7).
Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau bersama Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama UIN Alauddin Kamaluddin Abunawas menandatangaani perjanjian kerjsama tersebut di ruang rapat Rektorat Kampus UIN Samata.
Turut hadir para petinggi UIN Alauddin, para dekan dan wakil dekan fakultas. Sedangkan dari Pemkab Pangkep hadir Kepala Dinas Pendidikan Sabrun, Kadis Pertanian Andi Agustina Wangsa, Kepala Kementerian Agama PangkepbMuhammad Nurhalik, serta anggota Tim Bupati untuk Percepatan Pembangunan, Silahuddin Genda
Wakil Rektor IV UIN Alauddin Kamaluddin, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada bupati Pangkep yang telah memfasilitasi bentuk Kerjasama ini. Dia juga berharap kerjasama yang dilakukan bukan hanya dalam bentuk religi tetapi juga pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di bidang lain.
"Kampus ini tidak lagi murni bidang keagamaan, tetapi sudah dalam bentuk universitas yang didalamnya banyak program studi umum, termasuk teknik dan sains,” paparnya.
Dalam perjanjian kerjasama tersebut, pihak UIN akan mengusung konsep Family Farming to Island Farming, bentuk pemberdayaan masyarakat dalam mengelola dan mengembangan pertanian dan peternakan yang dimulai dari unit keluarga. Targetnya, pihak UIN akan memilih wilayah kepulauan yang aksesnya dekat dengan daratan Pangkep.
“Kami pilih kepulauan untuk pemberdayaan masyarakat,” tulis Rektor UIN Alauddin Makassar, Hamdan Juannis dalam perjanjian tersebut.
Menurutnya, jika setiap keluarga di seluruh kepulauan Kabupaten Pangkep memiliki pertanian atau peternakan sendiri (family farming) maka setiap keluarga telah memiliki katahanan pangan secara mandiri, tidak hanya memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi juga bisa pengelolaannya dalam bentuk komunitas.
Dalam bidang pertanian, lanjut rektor, salah satu produksi yang dapat dikembangkan melalui Family Farming to Island Farming adalah tanaman hortikultura.
“Jenis tanaman ini meliputi hasil dari setiap tanaman sayuran, buah-buahan, biofarmaka dan tanaman hias. Sedangkan, dari segi hewan ternak yang dapat dikembangkan seperti, sapi potong, kambing, ayam kampung, itik dan lainnya,” papar guru besar Sosiologi Islam ini.
Sementara itu, Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau menyambut baik kerja sama ini. Pihaknya siap memfasilitasi UIN bukan hanya kerjasama di bidang pendidikan religi, tapi juga dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat.
“Kami welcome selalu. Bantuan dari pihak kampus bernilai lebih untuk memberi penguatan, baik kepada mahasiswa juga masyarakat secara umum.
Bupati juga meminta pihak kampus untuk berkolaborasi membentuk mahasiswa, khususnya mahasiswa asal Kabupaten Pangkep untuk tidak selalu berharap mencari pekerjaan menjadi ASN. Tetapi sebaliknya, mencari peluang untuk mencipatkan lapangan kerja.
“Ini harus ditanamkan juga kepada mahasiswa untuk terus kreatif dengan skill yang dimiliki. Sehingga, begitu lulus dari kampus, mereka bisa mengembangkan skill yang dimiliki. Dengan begitu, maka jumlah pengangguran di daerah bisa kita tekan,” tambahnya.
Bupati juga menyampaikan, bahwa Kerjasama dengan UIN (Fakultas Dakwah dan Komunikasi) untuk mendukung misinya di program Pangkep Religi, sudah mulai jalan. Dia memilih Pulau Salemo sebagai daerah rujukan untuk pengembangan keislaman di Pangkep.
“Pulau ini punya sejarah yang melahirkan ulama kharismatik,” ujarnya.
Di akhir acara, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Firdaus Muhammad menyerahkan hasil riset tentang Pulau Salemo dan Ulama Kharismatik.