Martapura - Pemerintah Kabupaten Banjar bersama Forkopimda dan Gugus Tugas Tanggap COVID-19 setempat menggelar "video conference" dengan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dan para Bupati/Wali Kota se-Kalimantan Selatan di Command Center Kabupaten Banjar, Martapura, Minggu (20/3).
Bupati Khalilurrahman mengatakan, sesusai arahan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, Kabupaten Banjar juga meningkatkan status kedaruratan yang semula siaga darurat menjadi Tanggap Darurat Virus Corona (COVID-19).
"Naiknya status kedaruratan di Kalsel terkait dengan ditemukannya satu orang positif COVID-19, sementara di Kabupaten Banjar sendiri tercatat ada 38 orang dalam pemantauan (ODP)," ujar bupati.
Bupati Banjar yang akrab disapa Guru Khalil menjelaskan, pemkab setempat terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalsel untuk menghadapi kemungkinan pengaturan jarak sosial atau social distancing.
"Dengan membatasi kegiatan massa, jaga jarak bertemu dan cuci tangan dengan sabun. Ini penting guna mencegah penyebaran virus corona," ucapnya.
Guru Khalil juga mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Banjar untuk tidak panik dan tetap tenang menanggapi status tanggap darurat ini.
"Tim kami akan mensosialisasikan pengelolaan informasi supaya masyarakat tetap tenang, namun tidak lupa waspada," ujarnya.
Dalam video conference yang digelar ini, Bupati Banjar juga mengarahkan kepada Tim Gugus Tugas Tanggap COVID-19, seperti peliburan pelajar untuk tingkat sekolah negeri, swasta maupun pondok pesantren, penghentian sementara kegiatan yang melibatkan banyak orang, pelaksanaan sosialisasi informasi mengenai virus corona, dan penyemprotan disinfektan di fasilitas-fasilitas publik.