Meulaboh – Bupati Aceh Barat Ramli MS mendapatkan penyuntikan tahap pertama vaksin COVID-19 di kediamannya Desa Suak Geudeubang, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat pada Sabtu (10/7).
Selain Ramli MS, sang istri yakni Evi Juwinda juga mendapatkan penyuntikan vaksin tahap kedua setelah pada Mei 2021 telah mendapatkan vaksinasi tahap pertama.
“Penyuntikan ini merupakan vaksinasi tahap pertama bagi saya setelah sebelumnya saya pernah terkonfirmasi positif COVID-19,” kata Ramli MS di Meulaboh, Sabtu.
Menurutnya, keinginan dirinya untuk mendapatkan vaksin COVID-19 sudah berlangsung sejak lama.
Namun hal tersebut terkendala aturan karena menjelang akhir tahun 2020 lalu, ia pernah positif COVID-19 sehingga penyuntikan vaksin harus ditunda selama beberapa bulan bagi penyintas COVID-19.
Sebelum divaksin, ia bersama sang isteri terlebih dahulu mengikuti sejumlah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tim vaksinator dari Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat.
Setelah semua dinyatakan normal, baru kemudian proses vaksinasi dilanjutkan.
Bupati Ramli MS juga menyatakan ia bersama isteri Evi Juwinda mengaku tidak merasakan efek samping apa pun atau gejala yang mengkhawatirkan setelah mendapatkan penyuntikan.
“Penyuntikkan vaksinasi ini sebagai upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19, sekaligus memberi contoh bagi masyarakat agar tidak takut divaksin,” katanya menambahkan.
Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat di Aceh Barat agar tidak takut untuk disuntik vaksin, karena vaksin yang disuntik tersebut sudah melalui berbagai tahapan uji klinis dari pemerintah, serta sudah dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) sehingga vaksin ini aman untuk digunakan ungkapnya
Ramli MS menyampaikan bahwa vaksinasi ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar (usaha) untuk meningkatkan imunitas di tengah pandemi COVID-19, selain dari penerapan protokol kesehatan.
“Bukan berarti setelah kita vaksin semua persoalan selesai, belum tentu. Kita harus tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah,” tegasnya.
Ia juga berharap kepada masyarakat Aceh Barat untuk lebih selektif dalam menerima informasi terkait COVID-19 terutama yang bersumber dari media sosial, sehingga tidak terpengaruh dengan informasi palsu khususnya terkait manfaat vaksin, ungkapnya.