Indramayu - Ruas jalan protokol di pusat Kota Indramayu, Jawa Barat yang biasa padat, mendadak sepi dari aktivitas kendaraan pada hari ke-6 pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Kamis (8/7).
Hal ini seiring dengan serentaknya petugas gabungan turun ke lapangan untuk menertibkan dan menutup seluruh toko yang tetap nekat membuka usahanya saat PPKM Darurat di Kabupaten Indramayu.
"Tujuan kita demi mengurangi mobilitas masyarakat sehingga penyebaran COVID-19 bisa kita cegah," ujar Kapolres Indramayu AKBP Hafidh S. Herlambang saat melakukan monitoring PPKM Darurat.
Di tempat yang sama, Dandim 0616/Indramayu Letkol Inf Teguh Wibowo mengatakan, penerapan PPKM Darurat yang sudah dimulai sejak 3 Juli lalu bisa dikatakan cukup berhasil. Hal tersebut dibuktikan juga dengan terus menurunnya jumlah pasien yang terkonfirmasi COVID-19 per harinya.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, semula dalam satu hari ratusan orang terpapar COVID-19, kini angka tersebut menurun, rata-rata hanya puluhan orang terkonfirmasi positif.
Teguh Wibowo menyampaikan, Bed Occupancy Ratio (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit yang awalnya selalu penuh, kini mulai mengalami kekosongan, ditambah lagi pasien terkonfrmasi COVID-19 yang sembuh jumlahnya terus mengalami peningkatan yang signifikan.
"Tapi tetap kita tidak boleh lengah. Setiap hari kita akan terus lakukan pengetatan selama PPKM Darurat demi mencegah penyebaran COVID-19," ucapnya.
Berdasarkan data yang disampaikan Satgas Penanggulangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Kabupaten Indramayu, jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 12.513 orang dengan rincian 1.888 orang masih menjalani perawatan, 10.163 orang sembuh, dan 462 orang meninggal dunia.