Kubu Raya - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, Marijan mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan terkait ketersediaan oksigen di setiap puskesmas.
"Alhamdulillah, untuk ketersediaan oksigen di Kubu Raya tidak ada masalah, semua masih aman dan tercukupi. Namun, ini terus kita pantau agar tidak terjadi kelangkaan saat dibutuhkan," kata Marijan di sela peninjauan pelaksanaan vaksiansi perdana di Desa Rasau Jaya Satu, Selasa (6/7) pagi.
Marijan mengatakan, dalam penanganan pasien COVID-19 yang ada di Kubu Raya, pihaknya telah mengintensifkan peran serta pemerintah desa untuk menghindari penumpukan pasien COVID-19 di puskesmas dan rumah sakit.
"Saat ini, setiap Satgas COVID-19 di tingkat desa yang sudah dibentuk, telah menyiapkan rumah isolasi bagi masyarakat yang terkonfirmasi COVID-19. Jadi, sistemnya, ketika ada masyarakat yang terkonfirmasi positif, maka Satgas COVID-19 di tingkat desa akan melakukan isolasi mandiri masyarakat tersebut di rumah isolasi yang sudah di siapkan," ujarnya.
Marijan menambahkan, selanjutnya, Satgas akan menghubungi Puskemas terdekat dan Puskesmas akan mengirim tenaga kesehatan untuk menangani pasien tersebut dengan menyiapkan segala kebutuhan bagi pasien, termasuk oksigen, pengobatan dan sarana pendukung lainnya.
Marijan menuturkan, selama masa isolasi, pasien tersebut akan terus di pantau perkembangannya, baik dari Satgas COVID-19 desa maupun nakes yang ada. Bentuk pemantauan bisa mendatangi langsung, atau melalui telepon dan WhatsApp serta sarana penunjang lainnya.
"Jika pasien yang di isolasi madiri mengalami gejala lanjutan, baru kita bawa ke RSUD Kubu Raya yang ada di Rasay Jaya untuk penanganan lanjut. Dengan demikian, upaya ini menjadi langkah bersama dalam penanganan pasien COVID-19 di Kubu Raya," tuturnya.
Marijan menyampaikan, selama masa pandemi COVID-19 ini pihaknya telah mengintensifkan 20 Puskesmas yang ada di Kubu Raya, berikut 128 Puskesdes dan 72 Pustu yang tersebar di seluruh kecamatan di Kubu Raya untuk 'kepong bakol' dalam menekan dan tangani penyebaran COVID-19 di kabupaten termuda di Kalbar ini.