Kubu Raya - Sebanyak 95 guru di delapan sekolah wilayah Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengikuti jejak aparatur sipil negara (ASN) struktural untuk secara 'kepong bakol' membeli dan mengonsumsi beras lokal.
“Pembelian beras lokal oleh kepala sekolah dan guru ini muncul karena adanya ide dan respons ratusan guru di sejumlah sekolah, baik SD maupun SMP yang ingin menggairahkan kembali program beras lokal Kubu Raya yang digagas Bupati Muda Mahendrawan dengan tujuan untuk mensejahterakan petani kita, karena hampir 60 persen warga berprofesi sebagai petani," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya Muhammad Ayub kepada RRI, Sabtu (3/7).
Ayub menilai, program beras lokal Kubu Raya ini sangat baik untuk membantu petani di daerah ini, apalagi dengan adanya kebijakan Bupati Muda Mahendrawan melalui pasar sisetemik membuat jaminan harga beras lokal Kubu Raya bisa terjamin di pasaran, sehingga petani di setiap desa semakin bergairah untuk mengembangkan lahan perataniannya.
“Kami di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya siap secara ‘Kepong Bakol’ membeli beras lokal petani kita. Untuk tahap awal, kita fokuskan dulu ke sekolah-sekolah yang ada di kecamatan Sungai Raya. Setelah itu kita akan mendata guru-guru yang ingin membeli beras lokal sekolah-sekolah di kecamatan lainnya. Memang keinginan guru untuk membantu petani ini sangat besar, kondisi itu dapat dilihat dari jumlah beras lokal yang dipesan guru di Kubu Raya, yang mana pada tahap pertama ini lebih dari 100 guru yang sudah kita data untuk membeli beras setiap bulannya, ada yang memesan beras lokal ukuran 10 kg dan ada juga yang 20 kg," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 58 Sungai Raya Ahmadi sangat mendukung program bupati Kubu Raya untuk beras lokal, karena beras lokal ini sangat dibutuhkan warga masyarakat yang perekonomiannya sangat rendah dan beras lokal ini juga membantu petani Kubu Raya, karena saat ini masih banyak lahan-lahan yang belum dimanfaatkan dengan baik untuk menanam padi.
“Artinya, petani itu diberikan kesempatan supaya bisa lebih bergairah lagi untuk bercocok tanam, sehingga dengan program beras lokal ini bisa meningkatkan perekonomian petani itu sendiri. Saya berharap kepada seluruh kepala sekolah yang ada di Kubu Raya, ayo kita dukung program Pak Bupati Muda Mahendrawan dengan program beras lokalnya ini. Selain kepala sekolah, semua guru yang PNS, staf dan guru honorer juga diharapkan mendukung program ini dengan membeli beras lokal," ajaknya.
Dukungan serupa juga disampaikan Kasi Sarana dan Prasarana SD Disdikbud Kubu Raya Widarno. Dirinya mengapresiasi pembelian beras lokal oleh kepala sekolah dan guru-guru di Kubu Raya, yang mana pada hari ini yang merupakan lounching pembelian beras lokal lebih dari 100 guru yang sudah memesan dan membeli beras lokal.
“Kami akui, dengan adanya pasar sistemik ini, tentunya potensi beras lokal Kubu Raya sangat membantu meningkatkan perekonomian petani kita. Adanya dukungan dewan guru ini beras Kubu Raya akan memiliki nilai baik mengingat harganya yang sangat ekonomis bagi masyarkat kita," paparnya.
Pengelolah beras lokal Kubu Raya, Rasdi mengapresiasi dukungan yang diberikan kepala sekolah dan guru-guru di kecamatan Sungai Raya, tentunya adanya dukungan ini akan memberikan semangat bagi petani untuk bisa tanam satu tahun dua kali.
“Kami sangat bersyukur, pembelian beras lokal Kubu Raya ini semakiin banyak peminatnya, selain ASN di masing-masing SKPD, saat ini guru di Kubu Raya juga sudah mulai mengkonsumsi beras lokal petani kita," ucapnya.
Rasdi menjelaskan, beras lokal yang dijual ini mimiliki harga dan kualitas yang berbeda, yang mana harga untuk beras lokal medium ukuran 10 Kg merek Muara Mangrove Rp11.000.000 sedangkan yang premium Rp12.000.000.
“Sebenarnya antara beras medium dan beras premium sama saja, namun perbedaan yang menonjol dianatra keduanya itu ada pada beras yang dipacking, yang mana untuk beras premiun berasnya tidak ada yang patah-patah, sedangkan yang medium ada patahan berasnya," jelasnya.
Seperti diketahui, program beras lokal Kubu Raya ini kembali muncul di awal kepemimpinan Bupati Muda Mahendrawan pada tahun 2019 dengan membuat terobosan untuk mensejahterakan para petani lokal. Bupati Muda mewajibkan para ASN untuk membeli dan mengonsumsi beras lokal produksi petani Kubu Raya.