Labuan Bajo - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dengan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dalam rangka percepatan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan secara langsung oleh Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dan Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina yang bertempat di Kantor Bupati Manggarai Barat (Mabar), Labuan Bajo, Rabu (30/6).
"Salah satu tujuan terlaksananya penandatanganan ini adalah diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan stakeholder yang ada di Manggarai Barat. Apa lagi kehadiran BPOLBF adalah untuk melakukan koordinasi, bagaimana menyambung antara kebutuhan daerah dengan pemerintah pusat," kata Bupati Mabar yang biasa disapa Edi Endi.
Tidak hanya itu, Edi Endi menjelaskan bahwa BPOLBF berperan untuk berkoordinasi dengan seluruh aktivitas kepariwisataan di Mabar yang memberi dampak langsung bagi masyarakat.
Edi Endi memberikan contoh seperti penyelenggaraan event kepariwisataan di Mabar, yang didorong adalah keterlibatan masyarakat lokal semisal keterlibatan sebagai Event Organizer (EO) harus melibatkan orang lokal.
"Oleh karena itu, Pemda Mabar harus menyiapkan sumber daya seperti EO tersebut yang memiliki kompetensi, sehingga dalam penyelenggaraan event baik skala nasional maupun internasional masyarakatnya sudah siap dan memiliki skill dibidang itu," ujar Bupati Bumi Komodo tersebut.
Dijelaskannya, berkaitan dengan lahan 400 HA yang akan dikelolah oleh BPOLBF, harus mengacu pada peraturan sesuai dengan landasan yuridis pembentukannya, yaitu Perpres No. 32 Tahun 2018 dan secara struktur dibentuk pada tahun 2019, mengemban peran sebagai akselerator pembangunan pariwisata melalui fungsi koordinatif dan otoritatif di kawasan Labuan Bajo dan 10 Kabupaten lainnya di daratan Flores.
"Lahan yang dipakai tersebut merupakan lahan milik negara dibawah otoritas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pemda mabar sangat siap untuk mendorong BPOLBF dengan satu prinsip harus memberi dampak positif bagi masyarakat Manggarai Barat," ucap Bupati ujung barat pulau Flores tersebut.
Direktur utama BPOLBF Shana Fatina, dalam kesempatan yang sama juga menegaskan, adapun maksud penandatanganan MoU tersebut agar menjadikan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Manggarai Barat menjadi pariwisata dan ekonomi kreatif kelas dunia yang tangguh dan berdaya saing.
"Salah satu tujuan yang ingin kita capai adalah peningkatan pendapatan daerah, dan pendapatan masyarakat yang ada di kabupaten Manggarai Barat dengan melakukan koordinasi lintas kementerian, lintas kabupaten dan lintas kelembagaan dan itu menjadi komitmen BPOLBF selama ini," terang Shana.
Diharapkannya, sinergitas pembangunan pariwisata di Labuan Bajo dan Flores bisa terlaksana dengan baik seiring dengan ditetapkannya Labuan Bajo Flores sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas.
"Upaya kita adalah bagaimana mendorong desa wisata dan ekonomi kreatif yang dihasilkan oleh masyarakat serta perencanaan pengembangan pariwisata meliputi atraksi, amenitas, dan aksesbilitas. Selain itu, pengembangan tata kelola SDM dan kelembagaan serta pelatihan-pelatihan pengemasan yang akan di support oleh Direktorat destinasi dan kelembagaan BPOLBF," ungkapnya.
Ia berharap, agar MoU tersebut bisa sejalan dengan Visi Misi Bupati yaitu Mabar Bangkit Menuju Mabar Mantap dengan mendorong seluruh potensi yang ada secara berkelanjutan.
Dalam kesempatan ini juga, Direktur Utama BPOLBF menyampaikan terima kasih atas kesempatan kerjasama yang luar biasa tersebut dan berharap pariwisata yang ada di Mabar akan berkembang seperti yang dicita-citakan.