Labuan Bajo - Hari terakhir masa inkubasi bagi 30 orang inovator UMKM Manggarai Barat (Mabar) di Hotel Inaya Bay Labuan Bajo pada Sabtu (26/6), dipadati berbagai aktivitas dan materi pelatihan.
Ketua Asosiasi Kelompok Usaha Unitas (Akunitas) Candy Mayangsari menjelaskan, ekonomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide serta pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama.
"Atas dasar itu, kami (Akunitas-red) menyambut baik kerjasama dengan PT ASDP Indonesia Ferry mengadakan pelatihan bagi 30 orang inovator UMKM melalui Boot Camp 2021 di Labuan Bajo", ujar Candi yang juga pemilik komodo gift shop itu saat ditemui awak media di kediamannya pada Minggu (27/6) Siang
Tidak bermaksud menampik keberadaan sektor lain, kata Candy, kriya dan kuliner sendiri merupakan dua hal yang harus selalu ada, dan menjadi perhatian khusus bagi setiap wisatawan yang datang. Pihaknya berharap, pascaberakhirnya pelatihan ini, setiap inovator UMKM yang telah dibekali ilmu, dapat mengejawantahkan pengetahuan mereka dalam praktek keseharian, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan pasar di bidang ekonomi kreatif serta kepuasan wisatawan.
"Peserta sudah kita bekali dengan berbagai materi baik di bidang Kriya maupun Kuliner, serta management usaha, tinggal di aplikasikan sesuai kebutuhan pasar saat ini," kata ketua Akunitas Mabar.
Adalah Yuang Mayangsari, pemilik kedai kopi lokal Sinaluna yang beralamat di gang pengadilan Labuan Bajo. Ia mengaku memilih bidang usaha kulineri atas dasar kecintaannya akan kopi lokal Manggarai. Kopi Sinaluna yang ia dirikan sejak tahun 2018, selalu mengandalkan racikan produk lokal dengan signature drinks yang berbeda dari kedai kopi lainnya di Labuan Bajo.
Berbagai pelatihan pun sudah ia ikuti. Kali ini, ia kembali lolos seleksi bersama 30 orang inovator lain, menjadi salah satu peserta boot camp 2021 UMKM yang dilselenggarakan oleh Akunitas dan PT ASDP Indonesia Ferry di hotel Inaya Bay, selama enam hari masa Inkubasi.
"Kami punya signature minuman kopi,teh dan ice blend. Selain itu kami juga punya kreasi olahan indomie dengan topping bahan lokal yang ikonik," ujarnya.
Sebagai salah satu peserta inovator UMKM di pelatihan boot camp kali ini, Yuang mengaku puas. Ia pun berkomitmen untuk membangun usahanya menjadi lebih baik lagi.
"Kesan saya pelatihan kali ini sangat positif dan dikemas secara menarik. Sejak hari pertama komitmen kami terus meningkat. Baik pemateri maupun materi yang dihadirkan, sangat memenuhi kebutuhan kami sebagai peserta", ujarnya lagi.
Karena itu ia berterima kasih kepada PT ASDP dan Akunitas Mabar yang telah berupaya mengadakan pelatihan bagi sejumlah pelaku UMKM di Labuan Bajo. Ia juga berharap agar materi yang telah didapat selama mengikuti kegiatan kali ini, dapat segera diaplikasikan, dengan baik.
"Demi kemajuan Labuan Bajo yang sudah ditetapkan sebagai Daerah Super Premium, kami harus selalu berusaha menyajikan produk kuliner lokal terbaik yang kami miliki," imbuhnya.